Kamis, 26 Mei 2016

Kakek Tukang Potret Keliling

Kita berada di zaman modern yang segalanya sangat mudah. Mau apa ada, perlu apa gampang dicari. Sangat mudah. Sangat mudah bahkan untuk anak-anak yang belum bisa memilah informasi. Terlepas dari itu, kembali lagi bahwa teknologi sangat membantu manusia. Tidak, tidak semua orang mensyukuri hal ini. Setidaknya sampai tadi siang saya melihat seorang kakek tua yang lumayan terkenal di zaman dulu sebagai tukang potret keliling di sebuah tempat wisata. Saya teringat kakek itu karena cukup familiar bagi saya di masa kecil saya. Ternyata dia masih ada dan eksis. Ya cuma itu, tidak lebih. Penghasilannya tidak lagi sama, pelanggannya juga tidak lagi banyak, peluang baginya juga tidak lagi besar. Tampak tidak bahagia, kadang menyendiri di sudut memikirkan sesuatu. Teknologi yang semakin berkembang ini sangat menolong manusia, kebanyakan, tidak semuanya, termasuk kakek ini. Keputusan dia datang mencari rejeki juga rasanya sangat luar biasa, pasti dia memiliki harapan dan keyakinan bahwa Allah tidak akan diam bagi siapa-siapa yang mau berusaha. Ya Allah, lancarkanlah rejeki beliau, meski datang tidak dari profesinya sebagai tukang potret keliling.

Rabu, 25 Mei 2016

Cuaca Sore Ini Manja

Cuaca sore ini manja
Semanja kopi hitam hangat
Menyentuh bibir perlahan
Dengan rasa khas pahitnya

Cuaca sore ini manja
Semanja kata-kata selamat malam
Meski hanya dari layar telepon genggam
Namun melekat di ingatan

Iya cuaca sore ini manja
Langitnya gelap
Rintik-rintik hujan
Dan dinginnya membuat kita ingin saling bermanja berdua.

Selasa, 24 Mei 2016

"Hidup itu biasa-biasa aja. Mencinta, membenci, sedih, dan bahagia. Semuanya sikapilah dengan tidak berlebihan. Karena apapun jika berlebihan itu tidak baik. Dapat mematikan hati dan memutuskan saraf".

Ikhlas Menerima

Kemampuan apa yang paling penting dalam hidup? Jawabannya adalah kemampuan menerima. Dalam bahasa Jawa, legowo. Kata lainnya adalah ikhlas. Ikhlas dalam menerima segala hal dalam hidup. Hidup kan seringnya gak sesuai sama mau kita. Jangan simpan dendam pada siapapun, jangan terbiasa menyimpan penyakit hati. Namanya penyakit, makin disimpan makin mendarah daging. Lepaskan semua, ikhlaskan semua. Dunia akan terasa semakin luas jika hati terasa lapang.

Rabu, 18 Mei 2016

8 Tipe Mahasiswa Tingkat Akhir

Namanya mahasiswa, mana mungkin baru terus. Ada masa jadi maba, mahasiswa senior, dan terakhir mahasiswa tingkat akhir. Mahasiswa dengan tampilan paling asing di kampus, bawa-bawa kertas penuh coretan, gak masuk kelas, cuma mondar-mandir di depan ruang dosen. Mahasiswa tingkat akhir ini juga banyak jenisnya, setelah diteliti maka dapatlah 8 tipe mahasiswa tingkat akhir ini.

1. Fokus Skripsian
Jenis yang pertama ini kebetulan dikasih kelebihan yaitu kesadaran lebih. Mereka cepat sadar untuk segera nulis skripsi biar cepat siap. Mata kuliah belum habis udah sibuk cari judul, buat proposal. Padahal beberapa teman yang lain masih hahaha-hihihi di kantin. Mereka sudah sibuk ketemu dosen biar segera wisuda dengan predikat kumlot.

2. Korban Kekerasan Dosen
Jenis ini memang dasarnya lagi sial aja, mau rajin nulis skripsi, tapi dosennya aduh ribet banget. Yang hari ini bener, besok jadi salah. Yang hari ini disalahin, besok ditanya lagi kenapa dihilangin. Ini sampe semester berganti pun ceritanya akan sama. Kalau ada temen yang di tipe ini, please jangan tinggalin dia sendirian.

3. Pura-Pura Lupa
Pura-pura lupa bangun pagi, pura-pura lupa udah semester 10, pura-pura lupa masih kuliah. Pokoknya pura-pura lupa aja lah, biar hidup bisa tenang, tanpa ada beban skripsi, bisa kongkow sana kongkow sini, ketawa-ketiwi, lepas dan bebas. Eh tau-tau dapat surat D.O aja, kelar.

4. Maba Hunter
Belum puas dengan kehidupan sebagai mahasiswa, ditambah lagi adik-adik maba yang tiap tahun upgrade terus dengan kualitas yang nambah terus. Bikin betah di kampus, gak mau pergi-pergi, pacaran dari 1 angkatan ke angkatan lainnya. Tiba-tiba mantan udah banyak yang wisuda, lalu........ nikah! Dan lu? Masih skripsian.

5. Update Status Aja Dulu
Nulis skripsinya baru 1 paragraf, update statusnya udah 10, ngeluhnya dibanyakin. Pokoknya biar orang-orang pada tau aja kalo lagi skripsian. Ganti DP foto buku-buku dan kertas-kertas yang sengaja disusun berantakan. Kadang-kadang selfie backgroundnya buku-buku. Lewat pustaka, check in. Terus ke kantin.

6. Anak Kantin
Memasuki semester-semester akhir, gak menyurutkan beberapa mahasiswa untuk tetap ngantin. Terkadang ke kampus cuma buat ngantin, gak ada jadwal konsul, tapi ngantin harus tetap. Padahal paling minum teh dingin aja. Sampe abang kantinnya udah kayak saudara sendiri, ya kayak gitu paling juga biar bisa ngutang aja. Maklum anak kost, akhir bulan, di kost bosen, ngantin lah tapi ngutang dulu.

7. Anak Organisasi
Diskusi sana, diskusi sini. Dari warkop ke warkop ngomongnya soal politik. Panitia acara, ketua panitia, ketua SC, belum lagi mubes, mikirin pejabat kampus, pejabat daerah, semua dipikirin. Cuma 1 yang sering lupa dipikirin, skripsi. Padahal udah masuk semester 12. Hampir D.O.

8. Dikejar D.O
Ke kampus, adek-adek angkatan panggilnya "pak", hampir sebaya dengan dosennya, gak ada yang kenal lagi, kecuali orang lama di kampus, kayak tukang parkir, abang kantin, dosen tua, itu baru kenal. Duduk sendiri, muka sendu, mata ngantuk, bawaan gelisah. Fix, itu hampir kena D.O. Bulan-bulan terakhir mau D.O dia baru wisuda, atau lebih tepatnya dipaksa wisuda.

Nah, jadi itulah sebuah realita tipe-tipe mahasiswa tingkat akhir, makhluk ini memang gak jelas keberadaannya, tapi eksistensi mereka jelas. Dan mereka sulit dikenali. Sekian terima kasih, dan mohon maaf. :'))))