Selasa, 31 Desember 2013

Kopi Pertama 2014

Sebuah pagi pertama di 2014,
Menikmati secangkir kopi di persimpangan kota,
Kopi hitam dengan rasa pahit sedikit manis,
Ditemani suara riuh kendaraan pusat kota,

Namun ini bukan soal kopi,
Ini tentang hidup yang terkadang pahit,
Meski terkadang manis,
Dimana pahit dan manis itu tergantung kita,
Tergantung cara kita menyikapinya,

Setiap manusia pasti memiliki masalah,
Ada dua pilihan jika tak ingin memiliki masalah,
Mati atau menjadi gila lah,
Namun bukan itu solusinya,
Menyelesaikan masalah akan membuat diri kita lebih baik,

Hidup penuh dengan ujian,
Melewati ujian artinya berhasil dalam menjalani hidup,
Gagal bukan berarti berhenti,
Gagal artinya mulai lagi,

Buka lembar baru,
Dengan semangat baru,
Tanpa melupakan masa lalu,,
Sepahit apapun itu,
Jadikan pelajaran dan kenangan,
Hiduplah berdampingan dengan masa lalu.

Senin, 25 November 2013

Belajar Mensyukuri Masa Lalu

Sudah lama gak ngeblog nih, kayaknya kali ini membahas tentang sesuatu yang serius enak ya. Okelah gimana kalau kita bahsa tentang bagaimana kita mensyukuri masa lalu. Eit mensyukuri disini bukan seperti kita sehari-hari bilang ke orang "syukurin" kalau orang lagi susah. Tapi disini kita belajar untuk menerima kegagalan, kesalahan, dan hal-hal kelam di masa lalu. Saya mengangkat kegagalan karena kalau kebahagian, kesuksesan, dan hal-hal membahagiakan rasanya sangat mudah untuk kita syukuri. Kalau untuk itu saja kita belum bisa bersyukur, jangan lanjutin lagi baca tulisan ini. Karena tulisan ini fokus ke bagaimana kita mensyukuri masa lalu yang kelam. Lalu timbul pertanyaan "Emang bisa?". Tentu bisa. Oke, kita langsung masuk ke inti permasalahan.

Semua orang tentu memiliki masa lalu, ya iyalah tanpa masa lalu, mana mungkin ada masa sekarang apalagi masa depan. Nah, apa masa lalu memiliki sebuah efek domino untuk masa sekarang dan masa depan. Oh tentu ada. Kita harus belajar dari masa lalu, khususnya dari kegagalan. Orang tidak akan dikatakan sukses jika dia tidak pernah gagal. Iyalah, sebenarnya kriteria sukses itu bukan setinggi mana level kita, tapi sejauh mana perubahan yang kita lakukan pada diri kita. Contoh, anak seorang pejabat, semua disediakan, dari yang terkecil sampe yang termewah. Ketika ia dewasa, ia menjadi seorang politisi yang kehidupannya ya gitu-gitu aja, gak ada perubahan dari dulu, harta ya tetap banyak. Sekarang kita bandingkan dengan seorang anak petani desa, yang sekolah saja gak pakai sepatu, tapi dengan kamuannya belajar, ia kini sukses menjadi dosen dan dapat gelar profesor. Nah, mana yang lebih sukses. Kita ilustrasikan si A memulai start dari kota Bandung dan finish di kota Jakarta dan si B mulai start di kota Banda Aceh dan finish di kota Medan. Mana yang lebih sukses? Jawaban saya si B. Karena bagi saya, takaran kesuksesan itu bukan hasil akhir, tapi sejauh mana kita melakukan sebuah proses. Walaupun Jakarta lebih metropolitan dibanding Medan, tapi lihat jarak yang ditempuh. Sangat jauh berbeda. Tetaplah berdoa dan berusaha untuk menuju kesuksesan, jangan pikirkan dari mana kita mulai, tapi terus berjalan sejauh mungkin menuju garis finish terbaik.

Ada banyak kisah di masa lalu, baik itu proses kita menuntut ilmu sampai proses mencari cinta sejati. Kita bisa saja gagal, itu biasa. Akan jadi luar biasa jika kita mampu langsung bangkit memperbaiki situasi. Dalam menuntut ilmu kita sering gagal, bisa jadi tinggal kelas, gak lewat mata kuliah, atau bahkan D.O. Menarik jika saya katakan jangan putus asa. Oke, jika kalian pernah menonton film Monster University yang baru keluar tahun 2013 ini, film animasi ini lanjutan dari monster inc. Saya ingin mengajak anda untuk merujuk kesana dan mengambil pelajaran dari isinya. Ketika dua monster yang merupakan sahabat dikeluarkan dari kampusnya dan tentu terancam gagal mendapat pekerjaan di perusahaan monster yang mereka inginkan. Namun ternyata perjuangan belum usai, mereka berjuang dari 0 menjadi tukang antar surat di perusahaan itu. Dengan ketekunan mereka, mereka mendapatakan promosi ke jabatan yang lebih tinggi. Begitu terus sampai akhirnya mereka menjadi petinggi di perusahaan itu. Nah, pesannya tentu jangan kalah sama masa lalu. Jika kita kalah, maka kita akan kehilangan masa depan. Tapi jika menang, masa depan yang cerah yang akan menghapiri kita. Nah jika sudah begini, kita harus mensyukuri kegagalan masa lalu, karena jika dulu kita tidak gagal, mungkin ceritanya akan beda.

Kita berpindah ke hal lain, cinta. Nah ini yang banyak orang ingin jauhi dan lupakan. Banyak orang lari dari kenyataan bahwa ia pernah gagal dalm cinta. Coba kita pikir kegagalan apa yang pernah ada dulu dan kita berpindah ke masa sekarang, apa yang kita dapat sekarang. Jika menurut kalian sekarang kita dapat yang lebih baik, maka kita telah belajar dan bersyukur atas masa lalu. Namun jika belum, kalian cukup bersabar dan belajar lagi dari masa lalu. Jangan lakukan kesalahan yang sama dan lebih banyak bersabar. Semua ada waktunya, Jika menurut Allah kita sudah siap, Ia akan memberikan kita yang terbaik. Karena cinta bukan hanya sekedar status, cinta itu sebuah perasaan. Jika kita sudah bersabar dan percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, maka Insya Allah semua itu akan terkabulkan. Sekali lagi, percaya dan bersabarlah. Jika kalian sudah bahagia dengan dia yang menjadi masa kini mu, pertahankanlah ia untuk masa depanmu, dan coba renungkan jika tanpa kegagalan di masa lalu, kita tidak akan bertemu dia yang membahagiakanmu sekarang. Dia yang menyempurnakan hidupmu.

Nah, intinya masa lalu akan selalu menjadi guru terbaik jika muridnya mau belajar. Karena percuma aja ada guru terbaik jika muridnya malas belajar. Tetap aja akan tinggal kelas. Hidup ini penuh misteri, broh. Nikmatilah semua lika-likunya, itu semua rahasia Allah. Percayalah Ia akan beri yang terbaik untuk kita. Berusaha dan berdoa. Terakhir, bersyukurlah atas apapun yang diterima.

Kamis, 17 Oktober 2013

Celotehan Pagi

Pagi ini semangat terasa begitu terkumpul,
Cuaca dingin ini sepertinya tidak mungkin menjadi penyebabnya,
Apa mungkin karena segelas kopi tadi,
Atau karena kisah semalam,

Satu yang pasti pagi ini aku merasa merindukanmu,
Kamu yang disana,
Yang jarak kita tak lebih dari 100 M,
Kamu yang memiliki senyum termanja,
Kamu yang mampu menjadi penghangat di saat seperti ini,

Ketika kamu masih terlelap dalam mimpimu,
Ketika kamu masih tenggelam dalam derasnya hujan,
Aku sudah menunggu mu disini,
Menunggu untuk menulis kisah romantis lagi,
Untuk hari ini,
Dan seterusnya,
Hingga selamanya.

Jumat, 11 Oktober 2013

Menjadi Penumpang Bis Yang Pintar

Bis telah menjadi angkutan umum yang paling banyak dipilih masyarakat untuk berpergian menuju kota lain yang letaknya cukup jauh. Dipilih karena pastinya masyarakat merasa nyaman dengan alasan-alasan tertentu. Saya tidak sedang membahas tentang alasan mengapa bis bisa dikatakan nyaman, tapi saya lebih tertarik membahas bagaimana menjadi pintar sebagai penumpang bis. Tentu mau bagaimana nyamannya sebuah bis atau bagaimana lengkapnya fasilitas bis tersebut, jika penumpangnya bertindak bodoh atau kampungan, semua yang dimiliki bis tersebut tidak akan terlihat. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berpergian dengan bis.

1. Kenali diri anda
    Kenali diri anda maksudnya anda harus mengenal baik diri anda, itu bisa saja anda biasa sering sakit apa, atau anda suka ngemil atau tidak. Itu harus anda ketahui sebelum berpergian, karena jika anda tidak menyiapkan dengan matang, anda akan tersiksa selama perjalanan. Bawalah obat-obatan yang kira-kira anda butuhkan, jangan merasa kuat, minimal anda bisa saja merasa mual di dalam bis. Atau bawalah plastik kalau-kalau anda ingin "jackpot". Dan jika anda adalah tipe orang suka ngemil, jangan segan-segan membawa makanan selama perjalanan, itu untuk menghindari anda dari kelaparan dalam perjalanan. Di dalam bis semua hal dapat terjadi.

2. Persiapkan barang bawaan dengan baik
    Bawalah barang anda dengan baik. Pilihlah yang teliti, jangan sampai ada yang tertinggal dan bawalah barang-barang yang memang dibutuhkan saja. Pisahkan barang-barang bawaan anda ke dalam beberapa tas atau koper jika barang bawaan anda banyak. Pisahkan barang bawaan anda ke dalam dua jenis ini. Yang pertama adalah barang yang tidak dibutuhkan di dalam bis, barang-barang bawaan ini anda simpan saja ke dalam bagasi bis agar anda tidak merasa repot dan terganggu di dalam bis, karena anda sangat membutuhkan kenyamanan selama perjalanan, selain itu anda juga tidak mengganggu penumpang di samping anda. Jenis kedua adalah barang bawaan yang anda butuhkan di dalam bis atau barang penting, barang ini bisa saja makanan, minuman, obat-obatan, dokumen penting, atau laptop. Untuk dokumen penting jangan sekali-kali anda letakkan di tempat meletakkan barang di atas kepala anda, karena air AC akan membasahi tas anda dan juga dokumen anda, dan untuk laptop jika tidak ada tas khusus laptop yang berbusa, jangan sekali-kali juga letakkan di atas tempat meletekkan barang tersebut, karena bis bisa saja mengalami goncangan selama perjalanan, itu bisa membahayakan laptop anda. Terakhir, untuk makanan, minuman, dan obat-obatan lebih baik anda letakkan di kantung depan kursi anda, itu lebih baik agar anda tidak repot selama perjalanan.

3. Hormati dan hargai penumpang yang lain
    Anda dalam bis itu tentu tidak sendirian, ada banyak orang dengan hak yang sama seperti anda. Mereka bisa di samping anda, di belakang anda, atau jauh dari anda. Anda tentu harus menghargai mereka. Perhatikan kursi anda, jangan terlalu turun ke belakang, karena bisa membuat penumpang di belakang anda menjadi kesempitan. Yang sudah saya sebutkan di atas, perhatikan barang bawaan anda agar tidak mengganggu penumpang di samping anda. Selain itu, anda harus menjaga diri anda agar jangan terlalu lelap ketika tidur dalam bis. Jika anda terlalu lelap dan tidak bisa mengontrol diri anda, anda akan mengganggu penumpang di samping anda. Kepala anda akan secara otomatis bergerak ke kiri dan ke kanan mengikuti arah bis berbelok. Sangat diharapkan kepala anda jangan sampai bersandar di bahu penumpang di sebelah anda karena itu sungguh menjijikkan jika sesama jenis, jika berlainan jenis sudahlah mungkin bisa dimaklumi. Selain itu perhatikan suara anda ketika tidur, terlalu lelap dapat membuat anda "ngorok" dalam tidur anda. Itu bukan hanya mengganggu penumpang di sebelah anda, tapi juga seluruh penumpang bis. Itu juga sangat memalukan. Juga, para ilmuwan sudah menemukan headset atau headphone untuk kita mendengarkan musik tanpa perlu orang lain dengar, jangan lagi masih menggunakan loudspeaker handphone jika ingin mendengar musik di dalam bis, aduh.... Terakhir, usahakan anda jangan tidur lagi jika jarak kota tujuan anda sudah tidak jauh lagi, karena jika anda ketiduran, itu akan menjadi masalah besar untuk anda.

Dan itulah tips untuk menjadi penumpang yang pintar. Sebenarnya selain penumpang bis yang harus pintar, orang bis itu sendiri juga harus pintar. Kan bis sudah ditetapkan kapasitas kursi penumpangnya. Jika penumpang sudah memenuhi kuota yang tersedia, ya sudahlah jangan mengambil penumpang lagi. Selain membahayakan bis itu sendiri, itu juga mengganggu penumpang yang lain. Penumpang yang lain jadi susah mau ke toilet, susah turun, bahkan terganggu dengan padatnya orang di lorong. Sayang aja gitu kan, bis sudah cantik dan fasilitas lengkap, tapi dipakai seperti itu, jadi kembali kampungan lagi.

Ya, mungkin ini sajalah yang bisa saya tulis. Eh tapi semua ini berdasaerkan riset dalam beberapa tahun, lho. Sampai jumpa.

Rabu, 09 Oktober 2013

Jangan Pernah Berhenti

Bermimpi tanpa henti,
Berlari meski tak berkaki,
Bergerak meski keringat membasahi,
Berhenti jadi hal yang dibenci,

Bukan karena kita tak mampu,
Bukan karena kita terus dibuat jatuh,
Bukan juga karena kita hanya butiran debu,
Tapi tunjukkan bahwa kita bermental serdadu,

Ini hanya ujian untuk kita naik anak tangga,
Hanya rintangan agar kita berpikir cara melewatinya,
Tetap berusaha,
Jangan menyerah,
Gunakan otak kita,
Gerakkan tubuh kita,

Tidak ada alasan kita tak bisa,
Apalagi berkata kita tak pandai,
Itu bukan alasan,
Membuat alasan hanya untuk mendukung kemalasan kita?

Tidak,
Kita bukan seperti itu,
Karena tak ada orang bodoh,
Yang ada hanya mereka yang malas berusaha.

Sabtu, 21 September 2013

Balada Rindu di Sabtu Malam

Siapa bilang kita jauh,
Coba lihat bulan di atas sana,
Bukankah kita masih melihat bulan yang sama,
Bulan yang dengan indahnya bersinar terang,
Meski ada yang bilang ia tak indah,
Tapi coba lihat bagaimana ia berusaha untuk selalu terlihat indah,
Indah menghiasi langit bukan,
Bayangkan bagaimana langit tanpanya,

Kita hanya dipisahkan oleh dimensi jarak,
Hanya beberapa ratus kilometer,
Lihat bumi dan bintang yang berjarak jutaan kilometer,
Tapi bagaimana kita masih merasakan keindahannya,
Lalu mengapa kita tak bisa saling merasakan cinta,
Bukannya cinta tak mengenal jarak,

Bersyukurlah kita hanya jauh di mata,
Namun kita bisa selalu merasa dekat lewat hati,
Bersyukurlah Allah memberi kita kesempatan,
Kesempatan untuk belajar,
Belajar untuk masa depan,
Untuk saling menghargai kebersamaan kelak,
Menghargai cinta yang terjalin,
Bahwa ini semua tak mudah,
Walaupun indah,

Di sabtu malam ini,
Izinkan ku menyampaikan rindu,
Dan mengungkapkan cinta lewat tulisan,
Bukan bermaksud untuk puitis,
Bukan juga seperti pujangga,
Aku yang apa adanya,
Aku yang selalu mencintaimu.

Jumat, 20 September 2013

Senja Ini Untukmu, Cinta...

Di sebuah senja dari ujung Sumatra,
Menulis sambil mengingat dirimu,
Menatap langit berharap awan membentuk wajahmu,
Tak tahu bagaimana dirimu disana,
Namun ku yakin kamu baik-baik saja,

Tak tahu bagaimana lagi mengatakannya,
Sebuah kenyataan bahwa rindu ini semakin nyata,
Menghabiskan waktu untuk sekedar memikirkanmu sudah biasa,
Menyimpulkan senyum untukmu menjadi sebuah keharusan,
Juga menyelipkan namamu di setiap do'a,
Meski kamu tak melihat ini semua,

Sesuatu yang dilakukan memang nyata,
Namun terlihat semu,
Sesuatu yang memang tak dapat dilihat,
Tapi dapat dirasa,
Jika kamu menggunakan hatimu,

Sebuah senja menghantar kita menuju malam,
Senja yang menyejukkan seperti sebuah perasaan,
Perasaan dimana aku dan kamu memutuskan bersatu,
Menjalani hidup bersama,
Menciptakan suka,
Melewati duka,
Selalu bersama,

Menikmati senja yag sama,
Merasakan keindahan yang tak berbeda,
Lihatlah ke langit merah disana,
Karena senja ini untukmu, Cinta....

Senin, 16 September 2013

Selain Buta, Cinta Juga Harus Tuli

Orang bilang bahwa cinta itu buta,
Itu karena cinta sering tak memandang apapun,
Tak memandang siapa dia,
Tak memandang kekayaan dia,
Karena cinta sering tak beralasan,
Karena cinta soal hati,
Bukan soal mata,

Namun selain buta,
Cinta juga harus tuli,
Mengapa harus tuli,
Ketika kita mencintai seseorang,
Akan muncul suara-suara entah dari mana sumbernya,
Suara yang lebih seperti nyanyian sumbang,
Nyanyian yang tak jelas arah tujuannya,
Nyanyian jelek namun dapat mempengaruhi,

Cinta itu kita yang menjalani,
Ketika kita yakin akan cinta yang kita pilih,
Mengapa kita harus mendengar suara dari luar,
Suara yang sumbernya sendiri tak mengenal cinta kita,
Suara yang bahkan mungkin tak peduli kita mau bahagia atau tidak,
Suara sumbang yang menggoyahkan cinta kita,

Terkadang kita memang perlu mendengar suara dari luar,
Namun bukan berarti kita melupakan suara hati kita,
Suara hati adalah yang utama,
Suara hati yang menuntun menuju kebahagiaan,
Itulah mengapa selain buta,
Cinta juga harus tuli.

Langit Sore

Langit sore adalah yang terindah,
Ketika sang mentari mulai mengurangi panasnya,
Seperti tersenyum pada para penghuni bumi,
Atau bahkan mengucapkan "selamat malam",
Dan ditutup dengan sebuah perpisahan romantis,
Yang tergambar manis di langit,

Sebuah siiklus yang ditunggu,
Ditunggu para penghuni bumi,
Burung-burung mulai bernyanyi merdu,
Banyak manusia yang menikmati suasana ini,
Penuh cinta,

Ketika awan-awan pun turut menyimpulkan bentuk-bentuk indah,
Berwarna-warni berkat sinar mentari sore,
Tiupan angin sepoi-sepoi pun menambah keindahan suasana sore,
Menikmati sore adalah keindahan,
Menghilangkan penat sehari penuh,
Bersiap menyambut malam,
Sungguh indah anugerah-Mu, Tuhan...

Hati Ini Telah Memilih

Waktu terus berputar,
Hari pun terus berganti,
Tapi cinta tak akan berubah,
Kau akan selalu di hati,

Hati telah tetapkan pilihannya,
Kau yang selalu terjaga,
Terbingkai indah dalam sebuah kisah cinta,
Tersimpul manis dalam setiap senyuman,

Rindu akan selalu ada,
Tanpa rindu kita tak akan tahu rasanya memiliki,
Jika rindu ini menyiksa,
Percayalah siksa ini hanya sementara,
Karena cinta akan mampu mengobati,

Saling percaya adalah kunci,
Rasa curiga seperti kopi,
Meskipun terkadang pahit,
Tapi kita akan membuatnya manis,

Cinta butuh pengorbanan,
Cinta butuh perjuangan,
Membungkus cinta dengan indah adalah tugas kita,
Meski cobaan akan selalu datang,
Namun itu hanya angin lalu semata.

Minggu, 15 September 2013

Karena Hati Tak Mengenal Jarak

Karena hati tak mengenal jarak,
Itulah mengapa ada istilah jauh di mata dekat di hati,
Jarak hanya untuk mata,
Namun dengan cinta yang kuat,
Dua hati akan selalu dekat,
Berapapun jarak yang memisahkan,

Terkadang ada dua orang yang sangat dekat,
Setiap saat bertemu,
Namun cinta yang mereka miliki sangat lemah,
Hati mereka akan terasa jauh,
Kembali lagi bahwa hati tak mengenal jarak,

Jadi untuk apa takut pada jarak yang memisahkan,
Jika urusan hati ini sama sekali tak ada hubungannya dengan jarak,
Ini urusan cinta,
Seberapa kuat kita menjaga cinta kita,
Seberapa percaya kita terhadap pasangan kita,
Seberapa yakin kita terhadap cinta yang kita jaga,
Dan seberapa mau kita untuk memperjuangkannya.

Seperti Pasir Pantai

Seperti pasir pantai,
Tergerus ombak setiap waktu,
Namun tak perlu khawatir,
Karena laut akan mengembalikan ia pada tempatnya,

Seperti pasir pantai,
Dengan sebuah keyakinan dan kekuatan,
Disertai sebuah perencanaan matang,
Ia dapat dibentuk menjadi sebuah istana sekalipun,

Seperti pasir pantai,
Meski terkadang ia tampak kotor,
Namun pada dasarnya ia suci dan bersih,
Perlu sebuah kepedulian agar ia selalu tampak indah,

Seperti pasir pantai,
Bukan dengan digenggam erat,
Biarkanlah tangan kita terbuka,
Untuk mempertahankan ia tetap bersama kita.

Seperti pasir pantai,
Ya itulah cinta,
Akan selalu di tempatnya yaitu hati,
Sebuah keyakinan dan perencanaan matang akan membuatnya semakin kuat,
Pada dasarnya cinta itu suci meski terkadang terlihat kotor,
Menggenggam erat adalah perbuatan salah,
Biarkan semuanya terbuka dan bebas,
Biarkan ia memilih tempat ternyaman untuk menjadi persinggahan hatinya.

Jumat, 13 September 2013

Sebuah Awal

Ini bisa dikatakan sebuah awal perjalanan,
Yang mana aku pegang kemudi,
Dan kamu memberi sinyal bahaya,
Sebuah perjalanan panjang,
Tak tau sampai kemana,
Yang pasti jalan ini akan memiliki ujung,
Walau kita tak tahu akan seperti apa ujung perjalanan ini,

Tak mudah memang,
Namun bukan berarti kita tak bisa,
Dengan berbahan bakar cinta,
Membawa bekal ketulusan dan perjuangan,
Adalah bukti bahwa kali ini kita serius,

Ini juga bisa dikatakan paragraf baru dari sebuah tulisan,
Baru berisikan beberapa kalimat dari sebuah paragraf,
Kita baru memulai menulis,
Ini baru awal,
Namun bukan berarti kita tak mampu membuat tulisan ini panjang,

Bisa jadi sebuah essay,
Atau karya tulis ilmiah,
Bukan tulisan biasa,
Tulisan yang menjadi representatif perasaan,
Yang tertuang berkat kerja pikiran,

Ini memang urusan hati,
Tapi aku tak mau hanya hati saja yang bekerja,
Karena hati sering tak terkendali,
Maka butuh otak untuk menjadi pengarahnya,

Jika kamu ibarat hati,
Aku siap menjadi otaknya,
Kita saling melengkapi ketidaksempurnaan kita,
Untuk sebuah masa depan,

Sembilan September adalah sebuah awal,
Yakin ini akan selamanya,
Meski terpisahkan oleh sang maut,
Kita akan bertemu kembali di syurga-Nya...

Karena Cinta Itu Tak Mudah

Aku butuh cinta,
Kamu butuh cinta,
Dia, mereka, dan kita pasti butuh cinta,
Karena cinta itu memang indah,
Tapi camkanlah bahwa cinta itu tak mudah,

Cinta itu harus diperjuangkan,
Tanpa perjuangan cinta akan dengan mudah lepas dari genggaman,
Ada nilai kesabaran dibalik kata cinta,
Ada nilai ketulusan dibalik sebuah perjuangan,

Maka itu jangan gampang menyerah dalam cinta,
Allah hanya akan memberi jalan,
Lalu tergantung kita dalam menjalaninya...

Selasa, 20 Agustus 2013

Bus Itu Membawanya Pergi

Rasanya belum puas ku bersamanya,
Namun ia harus pergi meninggalkan kota ini,
Pergi untuk sementara menuju kota tetangga,
Tak jauh memang,
Dan juga tak lama,
Hanya seminggu,
Namun bukan soal jarak,
Dan juga bukan soal waktu,
Ini soal rindu yang akan memenuhi hati,

Bus yang ditunggu pun akhirnya tiba,
Menjemputnya dengan para penumpang yang lain,
Senyum manisnya sungguh teruntai indah,
Sambil mengucapkan selamat tinggal ia berjalan pelan,
Menaiki bus yang siap mengantarnya ke kota tujuan,
Terlihat ia melambai dan tersenyum dari balik kaca,
Sungguh manis bidadari-Mu, Tuhan,

Awalnya ku kira ini hanya mimpi,
Namun sudah seminggu ia tak pulang ke rumah juga,
Ia telah berpulang menemui Tuhan-Nya,
Ya, senyuman dibalik kaca itu adalah senyuman terakhir darinya,
Bus yang ditumpanginya mengalamai kecelakaan setelah satu jam meninggalkan terminal,

Bus itu benar-benar membawanya pergi,
Pergi tak kembali,
Bukan untuk sementara,
Tapi untuk selamanya.

Kupu-Kupu Merah Muda

Terbang bebas bersama udara,
Menikmati dunia dari sudut yang berbeda,
Mengindahkan dunia dengan sayap-sayapnya,
Berwarna-warni laksana pelangi,

Bukan hal mudah untuk menjadi indah sepertinya,
Melewati hal-hal pahit dalam hidupnya,
Dari suatu hal yang menjijikkan,
Menjadi hal yang dipuja,

Butuh proses untuk menjadi yang lebih baik,
Seperti ia si kupu-kupu merah muda,
Keluar dari sebutir telur menuju ke dunia,
Bukan langsung menjadi indah,
Menjadi ulat agar ia belajar,
Belajar tentang hidup,
Belajar bagaimana untuk dapat menghargai keindahannya,
Belajar agar ia menghargai sesuatu yang tidak lebih indah dari nya,
Belajar untuk menghargai suatu proses,
Proses si ulat menuju keindahan,
Di dalam kepompong dan tak melakukan apapun,
Sabar karena ia tahu bahwa ini adalah proses,
Dan akhirnya keluar si kupu-kupu merah muda,
Yang siap menghiasi dunia.

Rasa Apa Ini?

Sebuah rasa yang sulit untuk mengakuinya,
Sebuah rasa yang menguasai alam sadarku,
Sebuah rasa yang menghiasi alam mimpiku,
Sebuah rasa yang mungkin bernama rindu,

Ini rindu?
Entahlah,
Apakah ini rindu,
Jika setiap malam kau lah yang aku impikan,
Jika kau yang ku ingat di setiap waktuku,
Jika kau yang menjadi bagian dalam doaku,
Doa agar kita dapat menyatu,

Cinta?
Apa lagi itu cinta?
Cintakah ini,
Jika kau yang menjadi sebab ku tertawa,
Jika kau yang menjadi sebab ku tersenyum,
Jika kau yang menjadi sebab ku menangis,

Namun apalah arti semua ini,
Bila hanya ku yang merasakan,
Mungkin ini salahku,
Yang selalu mengunci rapat mulutku,
Hingga ku tak tahu bagaimanakah perasaanmu.

Jumat, 16 Agustus 2013

Si Mblo - Ngopi Bareng Restia

Sebuah cerita pendek tentang teman saya yang memiliki prinsip dan keteguhan yang kuat,,,,, untuk menjadi jomblo. Namanya Jodi, mahasiswa tingkat akhir.


"Uhuk Uhuk", Jodi mengagetkan saya yang sedang santap siang.

"Kenapa lu, Jod? Sakit? Minum obat gih.".

"Bukan bro, gua cuma mau pamer aja."

"Sejak kapan orang sakit pamer-pamer?"

"Bukan pamer itu, tapi  liat nih bbm Restia ke gua, doi ajak ngopi bro malam ini,".

"Ah tampang lu Jod, mau ngopi segala. Biasa juga minum susu Milo, gak ingat lu terakhir kali minum kopi gimana, diare kan? Lu cemen Jod, gak usah sok jantan deh,". Saya memberi nasehat.

"Ya kan usaha bro, sekali-sekali juga gua gebet cewek, lu gitu amat sih sama temen, kan gua minum kopi susu, jadi gak pahit banget.".

"Yaelah itu tetep aja cemen, masih ada susu nya, jangan pake susu, kopi hitam, yang pahit sekalian, pokoknya lu harus macho dalam segala hal, jangan bilang lu jam 9 malam udah tidur, jangan bilang lu suka nonton Spongebob, jangan bilang lu masih sering kangen nyokap, segalanya deh,".

"Hemm, iya iya, entar malam gua minum kopi pahit dan gua lakuin segala hal yang menurut lu macho, lu ikut bro? Ikut ya, temenin gua, jadi kalo gua kenapa-kenapa ada elu."

"Hemm, malas ah.".

"Gua traktir sarapan lontong deh.".

"Oke!".

Malam pun tiba, bertepatan dengan malam minggu, jadi banyak juga yang keluar bareng pacarnya. Kami juga tidak mau kalah donk, iya kami malam ini tidak cuma keluar berdua. Dengan gaya cool dan stylist, kami memasuki sebuah warung kopi, kami ambil di sudut warung dengan ditemani cahaya lampu redup-redup. Iya, ini warkop gaul, bukan seperti warkop zaman dulu.

Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya Restia datang menghampiri kami, dengan setelan dress pink dia duduk di depan kami. Yah, dia cantik.... Eittsss, itu gebetan sahabat saya, jangan sampai tergoda.

"Mas, mau pesan apa?", pelayan datang dan bertanya pada kami.

"Oh saya kopi hitam ya mbak, gak usah pake gula, biasalah setelah cowok macho,", kata Jodi pada pelayan itu.

"Baik mas,".

"Kamu mau pesan apa?," tanya Jodi ke Restia.

"Hemm, aku pesan jus Melon aja.", jawab Restia.

"Wah pilihan yang tepat untuk cewek cantik seperti kamu,", Jodi berkata sambil menggoda Restia.

"Lu pesan apa?", tanya Jodi ke saya.

"Oh gua jus Jeruk aja," jawab saya.

"Apa juga lu kata kalo cowok macho itu harus minum kopi, tuh lu pesan jus," bisik Jodi ke saya.

"Yah kan ini acara lu, jadi gak ngaruh ke gua,", bisik saya balik.

Pelayan itu pun pergi untuk menyiapkan pesanan kami. Dan tidak lama kemudian, pesanan kami sampai. Dan Jodi mulai membuka pembicaraan.

"Hemm, tadi pergi naik apa ya?", tanya Jodi.

"Aku naik motor sih tadi, punyanya motor sih, kamu naik apa?", tanya Restia balik.

"Oh yang matik itu ya? Oh aku naik motor juga, punya temen aku, biasa sih aku jalan kaki, terus kalo ada orang lewat tinggal aku berhentiin, aku nebeng kemana aja, dianya harus mau lah, biasalah kan cowok, cowok memang harus gitu,", jawab Jodi.

"Oh cowok harus gitu ya, baru tau sih.", jawab Restia.

"Iya cowok memang gitu, eh pesanan kita sampe tuh,", kata Jodi.

"Iya sampe, kamu suka kopi pahit ya?", tanya Restia.

"Iya aku suka banget ini, cowok banget kan, itulah aku, hahahaha, ayo ayo diminum,", kata Jodi ke Restia.

"Berarti suka duduk ngopi sampe tengah-tengah malam ya?", tanya Restia lagi.

"Iya donk, aku gak biasa tidur cepat, aku selalu nongkrong dulu bareng temen-temen sampe tengah malam, haha, kan cowok,", jawab Jodi.

"Oh gitu, oke deh,,,", Restia menutup pembicaraan dengan mmeneguk jus wortelnya.

"Gilak bro, pahit bener....", bisik Jodi ke saya.

"Sabar bro, lu harus kuat demi cinta, cinta itu memang pahit bro", saya menyemangati,

"Oke bro!!!!!", saya sangat tahu bahwa kopi itu benar-benar menyiksa Jodi.

Sudah lama juga kami mengobrol tentang banyak hal, dan jodi sepertinya ingin bertanya lebih dalam. Ya, mana tahu Jodi bisa pacaran gitu sama Restia.

"Hemm kamu udah punya pacar belum?", tanya Jodi ke Restia.

"Belum nih, lagi jomblo, kenapa ya?", tanya Restia balik.

"Gak apa-apa sih, emang tipe cowok kamu gimana ya?", tanya Jodi dengan penuh harap.

"Hemm, yang pasti sih ganteng, setia, peduli, lembut, gak suka kekerasan, menjaga kesehatan, gak suka kopi, apalagi sampe duduk ngopi sampe tengah malam, ih gak banget deh, kan itu mengundang penyakit,", jawab Restia rinci.

Waduh, kayaknya Jodi salah strategi deh, atau salah pilih cewek. Jodi ganteng enggak, setia juga belum teruji, kan dia belum pernah pacaran, gak laku sih, terus dia juga terbukti minum kopi dan mengaku suka bergadang. Yah, bisa dipastikan ini akan gagal lagi.

Ya benar saja, Jodi kali ini gagal lagi. Masih untung pertemuan malam itu berakhir dengan damai. Restia tidak pernah menghubungi Jodi lagi, dan Jodi juga tidak mau bicara selama sebulan karena saran yang saya berikan. Lagian kan saya mana tahu juga gimana tipe si Restia itu, haha. Apa saya sotoy? Ah gak, sok tau kalian. Dan yang paling parah itu adalah pulang dari situ Jodi langsung menderita diare 5 hari dan demam seminggu, ya karena apa lagi selain karena kopi super pahit malam minggu itu.

Senin, 12 Agustus 2013

Peristirahatan Terakhir Untuk Sahabat

Bersama kita pernah mengukir sebuah kisah masa lalu,
Sebuah kisah dimana kita masih terlalu muda untuk mengerti akan hidup,
Sebuah usia dimana kita ingin selalu bermain,
Sebuah usia dimana kita sendiri tak mengerti mengapa kita bisa tertawa,
Atau mengapa kita bisa menangis,

Kenangan akan dirimu akan selalu terbingkai rapi dalam ingatanku,
Bagaimana kita bermain bersama dengan senangnya,
Bagaimana kita menangisi hal-hal yang sebenarnya sepele,
Tapi itulah kita,
Mengukir bahagia bersama,

Namun kini kita telah beda dunia,
Kau disana dan aku disini,
Tugasmu telah usai namun aku belum,
Kau sudah harus berada disana duluan,
Mendahului diriku,

Sebenarnya ini hanya soal waktu,
Aku juga akan berada disana bersamamu,
Mempertanggungjawabkan perbuatan sepertimu,
Bertemu Tuhan kita,

Semoga kita bisa bertemu lagi disana,
Di dunia yang abadi,
Sebuah peristirahatan terakhir,
Berhenti dari urusan dunia,
Selamat jalan, Sahabat,
Semoga kau tenang dan bahagia disana.

This is presented for Almh, Kiki Karina, our best friend.

Salam Lebaran Dari Yang Terlupakan

Selamat lebaran untuk kau yang ada disana,
Untuk kau yang telah melupakan keberadaanku,
Untuk kau yang telah melupakan jasa-jasaku,
Untuk kau yang terlalu sibuk akan urusanmu,
Untuk kau yang telah aku besarkan,
Ya, untuk kau yang aku sebut anak,

Terkadang aku terfikir apakah kau pernah merindukanku,
Jika kau tidak merindukanku,
Bagaimana bisa kau mendoakanku,
Apalagi untuk melihatku disini,
Mungkin waktumu terlalu mahal dibanding diriku,
Apalah daya ternyata yang pernah aku lakukan tak mampu membelinya,

Tapi semoga kau baik-baik saja disana,
Di tempat yang aku sendiri tak tahu dimana,
Bagaimanapun kau adalah anakku,
Tak akan mampu aku membencimu,
Apalagi melupakanmu,
Rinduku selalu tersimpul indah disini,
Doaku selalu terangkai manis untukmu,

Maafkan ibumu ini jika terdapat salah di masa lalu,
Sehingga kau tak sudi lagi melihatku,
Tak sudi lagi memelukku,
Padahal dulu ibu selalu bahagia bisa memelukmu,

Aku yang mencoba bahagia disini,
Mencoba tersenyum walau ingin menangis,
Tapi biarlah,
Aku ikhlas jika sampai ku mati kau tak datang juga,
Untuk sekedar melihatku,
Melihat dan memperhatikanku disini,
Disini di sebuah panti jompo di sudut kota ini.

Senin, 05 Agustus 2013

Benarkah Kita 'Menang'?

Semakin mendekati akhir Ramadhan, semakin dekat pula dengan 1 Syawal yang artinya hari raya Idul Fitri. Semua umat muslim mulai menyiapkan segala hal untuk menyambut hari besar itu. Ada yang menyiapkan bathin yang artinya makin perbanyak ibadah karena Ramadhan akan meninggalkan kita, ada yang menyiapkan makanan-makanan yang akan menjadi sajian untuk menyambut tamu yang berkunjung ke rumah, dan ada juga yang menyiapkan penampilan dari baju baru, celana baru, sampai mungkin rambut baru. Semua itu terserah pribadi masing-masing individu, asal semua senang.

Idul Fitri yang banyak disebut hari kemenangan memiliki hakekat bahwa manusia kembali putih bersih seperti bayi yang baru lahir ke dunia. Hal ini memiliki garis lurus dengan hakekat Ramadhan itu sendiri yaitu untuk membersihkan manusia dari dosa dan juga melatih manusia untuk menjadi lebih baik lagi dan naik kelas yang lebih baik. Ramadhan memiliki banyak kekhususan, selain kita diwajibkan untuk berpuasa yang melatih dan membersihkan kita dari segala hal kotor dan dosa, tapi Ramadhan juga mewajibkan kita untuk membayar zakat sesuai kemampuan kita dengan tujuan membersihkan harta kita dan juga berbagi kepada mereka yang membutuhkan. Sungguh bulan yang luar biasa, bulan dimana kita dapat berbagi kebahagiaan dan merasakan kesusahan mereka yang kurang mampu, dan juga bulan yang mulia dimana banyak keberkahan di dalamnya.

Terlepas dari bulan Ramadhan yang tinggal satu hari lagi ini, kita mau gak mau harus meninggalkan bulan suci ini. Kembali lagi ke Idul Fitri yang dikatakan hari kemenangan. Pertanyaan untuk kita semua, benarkah kita sudah menang? Kemenangan artinya ada sesuatu yang kita dapat, layaknya kita ikut perlombaan, lalu kita menang, pasti kita dapat hadiah. Nah, begitu juga dengan bulan Ramadhan. Selama satu bulan kita diuji dan dicoba, untuk menaikkan kelas ketaqwaan kita, untuk merubah diri kita menjadi lebih baik lagi, untuk melatih banyak hal seperti kesabaran dan ketaatan beribadah kita. Ya minimal jika kita belum mampu mencapai level taqwa, kita bisa lah menjadikan Ramadhan ini sebagai sarana latihan bagi diri kita, jadi di luar Ramadhan, kita bisa jadi lebih baik dari sebelum Ramadhan. Jika setiap Ramadhan bisa jadi lebih baik terus menerus, Insya Allah kita bisa mencapai level taqwa.

Nah, di hari kemenangan nanti kira-kira apa yang kita dapat sebagai hadiah atas usaha kita. Kemenangan itu bukanlah bagaimana kita bisa dapat membeli baju baru, atau membuat kue banyak-banyak, bukan itu. Kemenangan itu tidak terlihat, tapi bisa dirasakan. Bagaimana merasanya? Ya kita bisa menilai diri kita sendiri dari sebelum Ramadhan dengan setelah Ramadhan. Semoga kita semua mendapat hadiah dari Allah SWT, bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan bisa naik kelas di hadapan-Nya, sampai kelas tertinggi yaitu kelas taqwa. Maka, mari sama-sama kita renungkan apakah kita sudah benar-benar 'menang'?

Bersihkan hati, saling memaafkan, hilangkan dosa, menjadi pribadi yang baru. Selamat Idul Fitri 1434 H, Minal Aidin Walfaidzin, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.

Si Mblo - Mudik

Sebuah cerita pendek tentang teman saya yang memiliki prinsip dan keteguhan yang kuat,,,,, untuk menjadi jomblo. Namanya Jodi, mahasiswa tingkat akhir. 



"Jod.... buruan, udah jam berapa ini, entar kita kemalaman nyampenya!!!", teriak saya pagi itu.

Saya berteriak bukan tanpa alasan, hari ini kami mau mudik ke kampung halaman kami, saya harus mengingatkan Jodi kalau kami gak boleh kemalaman sampai rumah, selain lebih berbahaya jalan malam hari, kami juga ingin berbuka puasa bersama keluarga hari ini. Berhubung kami anak kost yang hemat dan perhitungan, jadi kami memutuskan untuk mudik menggunakan sepeda motor. Urusan kampus kami pun sudah selesai, maka kami memutuskan untuk langsung menggeber motor kami menuju kampung halaman tercinta.

"Lama banget sih lu, Jod. Ngapain aja di kamar mandi? Nguras air?", saya bertanya pada Jodi.

"Ah lu, gak sabaran banget, kan gua harus benar-benar siap lahir bathin luar dalam, baik mental maupun penampilan,", katanya santai.

"Ah omong lu, kayak orang bener aja, palingan lu mau tebar pesona ke cewek-cewek desa yang kita lewati selama perjalanan, ngaku aja deh," tanya saya curiga.

"Idih ogah ya, gua mah gak level gituan, kan udah gua bilang kalo gua mau cewek-cewek yang ngejar gua," katanya sok cool.

"Ah lagu lu sok bener," saya gak percaya karena seperti ini bukan pertama kali kejadian.

Setelah Jodi siap, mesin motor panas, kami mulai berangkat meninggalkan kota perantauan kami. Yup, menuju kampung halaman.

Beberapa kota telah kami lewati, kampung halaman kami jaraknya lumayan jauh, kalau naik bus membutuhkan waktu sekitar 8-9 jam perjalanan.Setelah mengendarai motor selama 4 jam, lelah pun mulai menghinggapi tubuh kami. Di depan terlihat ada posko mudik yang didirikan oleh Polres setempat untuk membantu pemudik mencari informasi atau sekedar beristirahat. Kami pun memutuskan untuk beristirahat disana, lagi pula ini sudah setengah perjalanan.

Kami disambut hangat oleh satuan kepolisian di posko itu, terlihat juga ada beberapa polwan yang memang berparas manis dengan tinggi semampai. Tiba-tiba Jodi berkata sesuatu pada saya.

"Kalau gua gombalin mbak polwan itu gimana? Dia marah gak ya," tanya Jodi.

"Hemm, ya gak tau juga, lu coba aja, mana tau mau terus dekat dan jadian,", jawab saya.

"Lu tau apa tentang tipe cowok idaman polwan?", tanyanya lagi.

"Ya polwan pastinya suka cowok yang macho, jangan sampai dia tahu kalau lu masih suka nonton Larva atau baca komik Naruto atau bahkan suka nonton JKT48, dia bisa illfeel, pokoknya lu harus macho dalam segala hal,", saya memberi solusi.

"Oh gitu ya, okelah, gua coba,", katanya.

Selagi Jodi mencoba menggoda polwan tadi, saya memutuskan untuk sholat Zuhur di musholla terdekat berhubung juga sudah masuk waktunya.

Setelah selesai sholat, saya langsung kembali ke posko untuk menemui Jodi. Tapi mendadak ada keributan di posko mudik tadi. Saya yang penasaran pun langsung mendekat dan menjumpai Jodi yang dikerumuni polisi. Saya sebagai temannya langsung mendekat dan bertanya sebenarnya apa yang terjadi.

"Maaf pak, ini apa yang terjadi ya dan apa salah teman saya?", tanya saya pada salah seorang polisi pria.

"Oh anda temannya? Ini teman anda dicurigai sebagai sindikat penjualan organ tubuh ilegal.", jawab polisi tadi.

"Lho kok bisa? Kami mahasiswa kok pak, mahasiswa biasa dan baik-baik", tanya saya lagi yang terheran-heran.

"Iya, dari pengakuan teman anda tadi pada rekan polisi wanita kami yang bernama Sinta bahwa ia suka nonton film 'Cannibal', dia bercerita juga bahwa dia suka setiap adegan pembelahan organ tubuh itu dan kadang mempraktekkannya juga, dari situ kami langsung menduga bahwa ia adalah termasuk sindikan penjualan organ tubuh ilegal, jangan-jangan anda temannya juga melakukan itu.", polisi tadi menjelaskan dan langsung menuduh saya.

"Eh eh eh gak pak, saya gak ikut gituan," saya menyangkal.

"Eh Jod, maksud lu apaan bilang-bilang kayak gini, lu biasa nonton Larva sama JKT48 pun, lagipula lu juga gak sanggup liat ayam disembelih, lu bilang gak tega, liat darah aja lu pingsan," saya meminta klarifikasi dari Jodi.

"Ya kan gua bilang gitu biar nampak macho, kayak lu bilang tadi,,,", jawabnya.

"Ya ampun, jadi karena itu, macho sih macho Jod, tapi gak belah-belah tubuh orang juga, aduh,,,", kata saya dengan penuh penyesalan.

"Ya gua mana tahu,,,", jawab Jodi sedih.

Akhirnya setelah diintrogasi agak lama dan diperiksa kartu identitas, kami pun dilepas. Karena terlalu lama disana, kami pun sampai di rumah kemalaman dan kondisi makanan di rumah juga tinggal sisa sedikit. Buka puasa enak gak dapat, polwan lewat, sial yang dapat. Ini semua karena Jodi yang sok-sok mau jadi cowok macho dan cool.... arrggghhh.....

Jumat, 02 Agustus 2013

Tua Bukan Alasan

Menyusuri jalan pusat kota ini adalah tugasnya setiap hari,
Sengatan sinar mentari menjadi sahabatnya,
Asap kendaraan merupakan santapannya,
Suara berisik kendaraan adalah musik yang menemaninya berjalan,

Gelas dan botol bekas air mineral adalah sampah bagi kebanyakan orang,
Namun tidak baginya,
Ya baginya itu adalah uang,
Sampah itu adalah sumber pendapatannya,
Yang dapat menghasilkan uang untuk kehidupan keluarganya,
Uang agar keluarganya bisa makan,
Uang agar anak-anaknya bisa sekolah,
Menuntut ilmu agar tak jadi sepertinya,

Sungguh tidak ada alasan baginya untuk tidak melakukan ini,
Ini adalah satu-satunya yang dapat ia kerjakan,
Keringat yang bercucuran,
Tulang yang termakan usia,
Tubuh yang mulai renta,
Rambut yang mulai putih,
Itu semua tak akan mampu membuat semangatnya runtuh,

Hanya keluarga dalam pikirannya,
Bukan malu,
Bukan menunggu belas kasihan,
Bukan juga penat,
Tapi bagaimana ia dan keluarganya hari ini bisa makan,
Dan masih bisa melihat hari esok,

Hidup memang keras,
Terkadang tak adil,
Tapi hidup hanya sementara,
Lakukan yang terbaik,
Tetaplah berusaha,
Jangan menyerah,
Jangan tinggi hati,
Sungguh Allah maha adil,
Karena akan ada tempat terindah di akhirat,
Bagi kita yang percaya akan kebesaran-Nya.

Kamis, 01 Agustus 2013

Si Mblo - Demam Bola

Sebuah cerita pendek tentang teman saya yang memiliki prinsip dan keteguhan yang kuat,,,,, untuk menjadi jomblo. Namanya Jodi, mahasiswa tingkat akhir. 



"Yess GOLLLLL!!!!", saya berteriak mengekspresikan gol Chelsea yang baru tercipta.

Ya, malam itu ada pertandingan seru antara Chelsea melawan Manchester United dalam ajang liga Inggris. Jodi yang dari tadi asyik memainkan hapenya pun mulai tertarik dengan pertandingan yang saya nonton. Si Jodi tidak suka menonton sepakbola, apalagi main, ya jadi dia gak ngerti peraturan sepakbola gitu. Sayang sekali hidup dia memang.

"Apaan yang main?" Tanyanya penasaran.

"Oh ini? Chelsea lawan MU," jawabku.

"Oh itu negara baru? Indonesia kapan main?" tanyanya polos menjurus bodoh.

"Ini bukan negara, Jod. Ini klub sepakbola, mainnya di Inggris, liga Inggris, jadi tiap negara itu ada liganya", saya mencoba sabar menjelaskan.

"Oh gitu, jadi ini Inggris? Kok Inggris ada yang mirip orang Jepang? Oh mungkin naturalisasi ya," tanyanya semakin bodoh sambil menunjuk ke arah Shinji Kagawa.

"Bukan Jod, dia memang orang Jepang tapi main di Liga Inggris, ah sudahlah, lu tanyanya ngalahin interview lamar kerja di bank, banyak!!!!", saya menjawab kesal sambil memfokuskan diri menonton.

Akhirnya Jodi diam dan melanjutkan main hape. Saya tidak tahu juga apa yang dia lakukan dengan hape nya, modusin cewek kali. Pertandingan pun berakhir dengan kemenangan Chelsea 2-1.

Keesokan harinya....

"Wah baju baru, Jod? Tumben pake jersey bola, sakit lu?", tanyaku heran.

"Gak kok, kan biar kayak orang-orang lain aja gitu, lagian gua lagi dekatin cewek nih, namanya Fani, kenalan dari BBM, katanya sih dia suka cowok pake jersey bola kayak gini.", jawabnya.

"Oh jadi karena cewek nih? Terus kenapa lu pilih jersey itu? Kan itu tim nya gak terkenal", saya menjelaskan.

"Lho emang ini klub apa? Emang klub banyak ya?' tanyanya bingung.

"Ya banyak lah, Jodi. Yang lu pake itu nama timnya Atalanta, tim liga Italia, lagian tim itu kan udah degradasi ke Serie B, gak bagus, lu bakal nampak semakin bego pake baju itu, mana itu kan baju keduanya, aduh..." saya ikutan bingung.

"Wah gua mana tau, gua suka warna putih, ya gua ambil aja ini, kirain semua klub bola itu keren, jadi gua pake baju apa donk, kasih solusi," tanyanya meminta solusi.

"Hemm jadi lu suka warna putih ya, ya udah besok lu beli aja jersey Real Madrid, keren tuh, kalo ada lu beli yang ada namanya ya, RONALDO, itu bintangnya, bro, percaya deh lu pasti keren...", saya memberi solusi.

"Wah makasih bro, lu memang sahabat gua,", Jodi menepuk pundak saya sambil tersenyum.

Saya sangat senang melihat situasi ini, secara sahabat saya yang tadinya berprinsip ingin tetap jomblo, akhirnya sekarang dia mau memulai mencari gebetan, dan lagi dia juga sudah mulai suka sepakbola, ya setidaknya kan dia sudah mulai mau pakai jersey kemana-mana. Semoga dia berhasil.

Rabu sore...

"Wah gila bro, si dia mau gua ajak ketemuan, kata dia malam ini bro, di cafe ujung jalan sana, katanya sih sambil nonton bola gitu, El Cissisico nama bolanya bro,", Jodi tampak bahagia.

"El Classico kali, jod..." kataku datar.

"Iya itu maksud gua, pasti keren nih gua pake jersey baru Real Madrid, warna putih pasti masuk banget sama kulit gua yang putih juga, gak sabaran deh," katanya masih tampak sumringah.

"Iya deh iya,,, semoga berhasil ya bro, gua doain deh dari rumah ya, gua gak nonton deh entar malam, besok pagi-pagi gua mau jumpai dosen, biasa konsul...", kataku.

"Oh oke deh, gak masalah, entar gua kabarin aja berapa skornya yak," Jodi mencoba menyemangati saya.

Malam semakin larut, saya pun harus tidur karena besok pagi-pagi mau ketemu dengan dosen, maklum mahasiswa tingkat akhir. Namun, belum lagi saya benar-benar masuk ke dalam mimpi saya, Jodi pulang sambil nangis-nangis. Kondisinya cukup memprihatinkan dengan muka memar dan baju robek, padahal itu kan baju baru.

"Oy kenapa lu?", tanyaku heran.

"Lu keterlaluan ya sebagai temen," kata Jodi.

"Lho kok gua tiba-tiba? Apa salah gua?", saya masih heran.

"Iya, lu bilang gua pake jersey ini keren, cewek pasti suka, lu bilang Real Madrid juga hebat," katanya lagi.

"Lho emang kuat kok, dibanding Atalanta yang lu pake sebelumnya," kata saya.

"Apaan? Buktinya gua jadi kayak gini, gua dikeroyok sama kumpulan orang-orang yang pake jersey warna merah-biru, entah Barcelona tadi kata mereka, si Fani juga pake jersey itu, akhirnya gua bonyok deh di Cules Cafe tadi,", sambungnya.

"Yaelah, lu juga gak bilang kalau lu mau nonton bareng fans Barcelona, dan lu juga gak bilang kalo si Fani adalah Cules Angel, itu nama fans cewek Barcelona, dan parahnya lagi lu masuk ke cafe basecamp fans mereka, ya pantesan aja lu bonyok gini," saya menerangkan.

"Yah gua mana tau Barcelona itu musuhan sama Real Madrid, dan gua juga mana tahu kalau nama "Fani Cules Angel" di kontak BBM itu untuk menjelaskan bahwa dia adalah fans Barcelona, kirain nama apaan,", Jodi mulai paham.

"Ya gitulah, tuh paham, tapi telat, udah ah, gua mau tidur,", saya mencoba menutup pembicaraan.

"Terus gua gimana? Tanggung jawab donk,", Jodi merengek.

"Bodo!", kali ini harus benar-benar berakhir.

Sebenarnya kasihan juga sih sama Jodi, secara kan dia sahabat baik saya, tapi kelakuannya itu juga sih. Kabarnya sih sejak kejadian itu Fani nge-delete Jodi dari kontak BBM-nya. Kasihan Jodi, mungkin dia lebih baik sok-sok jaim seperti biasa aja.

Selasa, 30 Juli 2013

Coretan Tinta di Ujung Ramadhan

Hari ini matahari tampak bersinar cantik,
Cerah namun tidak panas terik,
Cukup menghangati setiap sendi pertulangan,
Awan membentuk simpul-simpul manis di langit,

Masih di ujung bulan Ramadhan,
Bulan yang suci dan penuh berkah,
Namun bukan berarti tidak ada ujian,
Ujian akan selalu ada bagi mereka,
Mereka yang ingin naik kelas,
Sampai pada akhirnya kelas tertinggi,
Kelas taqwa,

Seperti ujian yang sedang menghampiri kami,
Omongan dan hasutan yang tajam,
Tajam melebihi pedang samurai sekalipun,
Menusuk sampai ke setiap centimeter hati kami,
Tidak ada darah yang keluar,
Hanya air mata,

Biarlah itu terjadi,
Jika itu merupakan ujian,
Agar dapat naik kelas,
Atau hanya sekedar melatih kesabaran,
Hanya Allah yang tahu bagaimana hasilnya,
Semoga yang terbaik,
Amin...

Analogika Mata Pancing

Semua orang pastinya berharap tidak menjadi seperti mata pancing. Dalam situasi ini pastinya tidak ada yang ingin menjadi seperti mata pancing. Situasi apa? Situasi ketika mata pancing sudah memberi umpan, menunggu lama, terkadang berganti strategi dan titik mancingnya, namun apa yang terjadi? Tidak ada satu ikan pun yang memakan umpan itu, sungguh tragis...

Tapi di situasi yang lain, mata pancing menjadi aktor antagonis. Sudah memberi umpan, ternyata dimakan oleh ikan. Apa yang terjadi selanjutnya? Ikan hanya dipamerin dan ditimbang beratnya, lalu dilepas lagi, padahal bibir ikan sudah sakit terkena ujung mata pancing yang tajam. Tragis juga...

Setelah dua situasi yang sangat tidak menyenangkan bagi pihak yang dirugikan, Harusnya mata pancing dan ikan mulai berfikir untuk melakukan hal yang benar. Seperti apa? Mata pancing memberi umpan, ikan memakan umpan tersebut, lalu ikan diperlakukan semestinya, bisa digoreng misalnya, ikan pasti lebih senang seperti itu, bukan cuma sekedar PHP dan alat permainan semata.

Sabtu, 27 Juli 2013

Si Mblo - MaBa

Sebuah cerita pendek tentang teman saya yang memiliki prinsip dan keteguhan yang kuat,,,,, untuk menjadi jomblo. Namanya Jodi, mahasiswa tingkat akhir. 



Semester baru pun dimulai, kembali ke perantauan dan beraktifitas seperti layaknya mahasiswa, ya masih mahasiswa kok status saya, walau hanya tinggal selesaikan tugas akhir aja, tapi kan tetap masih mahasiswa. Memang, saya dan Jodi kini masuk ke tahun terakhir kami sebagai mahasiswa, kami sudah dikatakan leting tua dan tetap jomblo. Tapi Jodi tetap dengan prinsipnya berkeras bahwasannya dia jomblo karena prinsip, oke lebih baik di-iya-kan saja biar cepat.

Tahun ajaran baru, semester baru, semangat baru, dan juga mahasiswa baru. Mahasiswa baru yang sering disingkat Maba ini memang jadi sasaran empuk bagi senior-senior mereka yang kebetulan lagi jomblo atau mau nambah koleksi. Termasuk saya sih ya, iya kan mana tahu gitu nemu tambatan hati yang selama ini ditunggu-tunggu, lama banget malah.

Kebetulan kami adalah mentor ospek di kampus kami. Malahan Jodi punya jabatan lebih tinggi, ya dia merangkap sesi administrasi juga. Jadi kalau ada maba yang mau mendaftar ya sama Jodi, memang keren teman saya yang satu ini. Saya? Saya sih hanya anggota biasa, saya kan aktivis musiman maba, tujuannya ya gak lain dan gak bukan untuk dapat gebetan. Walau sudah 4 tahun gagal dan ini tahun ke 5, tapi seperti kata pepatah, "Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda". Maka dari itu lah saya terus berusaha karena saya yakin sukses dapatin maba untuk jadi gebetan. Tapi Jodi sepertinya tetap dengan prinsipnya.

"Jod, lu gak mau cari maba untuk jadiin gebetan?", tanyaku.

"Ah malas, biar mereka aja yang cari gua, lagian kan kalau jodoh gak kemana", jawabnya.

"Bener juga sih, tapi apa lu gak mau usaha gitu, biar terlepas dari belenggu kejombloan?", saya balik tanya.

"Gak tuh, kan semua akan indah pada waktunya, semua ada waktunya kok", jawabnya bijak.

"Wah bener lagi lu ya, lu bijak juga ya", saya memuji.

Jodi menutup pembicaraan hanya dengan senyuman, sok cool banget sih kata saya dalam hati.

Di suatu siang yang terik, kami berdua duduk di posko pendaftaran, menanti maba-maba yang mau registrasi. Saya sih terpaksa berada disitu karena untuk temani Jodi aja. Tapi tiba-tiba ada maba cewek cakep datang registrasi, dia sendirian. Lantas naluri lelaki saya tergerak untuk membuka percakapan.

"Dek, namanya Tiara ya? Jurusan Bahasa Inggris ya?", tanya saya setelah melihat formulir registrasi yang dia isi.

"Iya bang, kan bisa lihat sendiri", jawabnya ketus.

"Oh iya, abang gak liat sih tadi", saya beralasan karena mulai malu.

"Oya, udah punya pacar dek? Kalo belum, minta no hape donk", saya coba memberanikan diri.

"Saya udah punya pacar bang, anak UKM Pencak Silat kampus ini juga, mungkin abang kenal", jawab nya menyindir.

"Oh iya mungkin abang kenal ya, iya iya, bisa jadi", saya menutup pembicaraan karena takut kena jurus sama pacarnya, secara pacarnya anak UKM pencak silat, lha saya,,, ah sudahlah.

Jodi yang sedari tadi memperhatikan saya pun akhirnya angkat bicara.

"Lu harusnya gak perlu segitunya juga sama cewek, biasa aja, kan gua bilang biar mereka yang cari kita, bukan kita yang cari mereka", Jodi mencoba menasehati.

"Iya Jod, gua ngerti, kan gua cuma usaha", jawab saya.

Setelah itu saya pun hanya duduk di posko hingga sore tetap berdua dengan Jodi. Matahari pun semakin mengarah ke sisi barat, itu menandakan bahwa kami harus pulang untuk beristirahat. Saya membantu Jodi menutup posko dan ia membawa semua formulir registrasi maba hari ini.

Malam pun semakin larut, saya ingin mengirim pesan ke teman saya untuk menanyakan format proposal yang terbaru. Tapi ternyata pulsa di hape saya tidak mencukupi lagi dan saya memutuskan untuk meminjam hape Jodi. Jodi yang dari tadi sibuk dengan hapenya pun langsung memberikan dengan syarat 'jangan lama'.

Setelah saya membuka pesan hape Jodi, tak sengaja saya melihat puluhan pesan dengan kontak yang tidak dikenali, artinya hanya berupa nomor-nomor saja. Anehnya, isi pesan-pesan itu sama semua, yaitu "Dek, mahasiswa baru ya? Kenalin saya senior kamu, foto kamu cantik deh."

Buset dah ni si Jodi, lagi-lagi sok berprinsip padahal ngarep juga. Ambil no hape maba-maba cantik dari formulir registrasi, dasar curang!

Rabu, 24 Juli 2013

Si Mblo - Puasa

Sebuah cerita pendek tentang teman saya yang memiliki prinsip dan keteguhan yang kuat,,,,, untuk menjadi jomblo. Namanya Jodi, mahasiswa tingkat akhir. 


Hari itu adalah hari terakhir sebelum memasuki bulan Ramadhan. Sore harinya, saya dan Jodi pergi jalan-jalan sore menikmati keramaian kota, biasa lah kota ini tiap sorenya ramai, apalagi hari terakhir sebelum masuk bulan Ramadhan. Pasti banyak pasangan muda mudi yang menghabiskan waktu berdua, istilahnya ini yang terakhir, karena besok kan sudah puasa dan mereka pasti akan sangat sulit bermesra-mesraan, ya tutup buku lah kita bilang. Saya merasa iri donk, secara saya kan jomblo, masak ketika mereka bersama pasangannya, lha saya masih berdua aja bareng si Jodi, takut juga sih kami khilaf lalu jadian, hiiii.

Saya pun mencoba membuka pembicaran dengan Jodi,

"Jod, mungkin asik ya bisa jalan-jalan sama pacar sebelum mulai Ramadhan, jadi kita kan semangat gitu ibadahnya", saya mulai.

"Ah lu, puasa itu mendingan jomblo lagi, jadi kita gak perlu mikir hal-hal negatif yang bisa ngurangi pahala puasa kita, kan kita jadi bisa lebih fokus ibadah kita", jawab Jodi.

"Wah bener lu Jod, kita bisa fokus ibadah ya," timpal saya.

"Iya donk, kan jadi kita gak perlu iri donk, woles aja bro", tutupnya.

Benar juga ni si Jodi pikir saya, tumben-tumben sih dia benar. Malam hari pun tiba, kami bersiap-siap untuk ke Mesjid, semangat kami benar-benar berapi-api seperti mampu membakar sarung yang kami pakai. Baru keluar rumah, lewat lah tetangga sebelah pergi bareng pacarnya menuju Mesjid, lha saya masih aja bareng Jodi. Seperti tahu yang saya pikirkan, Jodi berkata pada saya,

"Santai bro, gak perlu iri lagi, Allah kan gak lihat tuh kita mau pergi ke Mesjid bareng siapa, tapi yang di lihat itu ya niat kita bro", katanya bijak.

"Wah lu bener-bener bijak, Jod. Gua bangga temenan sama lu", jawabku sambil terharu.

Kami melanjutkan perjalanan menuju Mesjid. Tarawihan dimulai dengan shalat Isya berjamaah dilanjutkan dengan tausyiah singkat baru disambung dengan shalat Tarawih delapan raka'at plus 3 raka'at witir. Saya tertarik dengan isi tausyiah malam itu, tentang berpuasa, yang paling saya ingat adalah bahwa "Do'a orang berpuasa pada saat berbuka tidak tertolak di sisi Allah SWT dan Malaikat bersama-sama mengaminkannya". Wah menarik bagi saya, dan ternyata Jodi juga sependapat dengan saya.

Sepulang dari Mesjid kami langsung bersiap untuk langsung tidur, karena lelah sangat menyerang tubuh kami malam itu. Sebelum tidur, saya tidak lupa mengatur alarm hape saya agar bisa terbangun waktu sahur. Dan hari itu pun berakhir ketika mata saya tertutup.

Tititittt tiititiitttt titititititttt.... Bunyi alarm membangunkan saya tepat jam 4. Saya coba lihat hape saya, apakah ada BBM atau SMS masuk, ya minimal mana tahu ada SMS dari operator atau mama minta pulsa. Ternyata hasilnya nihil. Saya juga melihat-lihat ke Recent Update BBM, ada beberapa update-an, kebanyakan sih isinya itu sok mesra ya, iya sok mesra, ada yang isinya "Sayang bangun sahur donk,,,", terus ada yang jawab "Iya makasih sayang, ini udah bangun kok, kamu perhatian banget ya", ternyata mereka adalah tetangga saya tadi. Sesungguhnya orang-orang seperti ini lah yang sangat menyiksa dan menjajah perasaan para jomblo. Buat apa coba update di RU selain buat iri kaum-kaum seperti "kami". Padahal kan bisa langsung BBM ke dia aja, gak usah lewat RU gitu.

Si Jodi pun sudah bangun dari tidurnya, melihat muka saya nampak kesal, dia langsung mengerti dan berkata pada saya,

"Santai bro, untuk apa juga punya pacar kalau cuma untuk bangunin sahur, kan ada alarm hape yang bisa bangunin kita, gak perlu keluarin biaya traktir makan juga kan, hemat", kata Jodi yang lagi-lagi sangat bijak.

"Wah lu bener-bener bijak, Jod. Lu bener-bener kuat dan memiliki prinsip sebagai jomblo, gua bangga sama lu, bro", kataku dengan bangga.

"Oke bro, berfikir positif aja bro,,,", tutupnya.

Wah saya sangat bangga memiliki teman kayak Jodi ini. Dia memang sangat bijak dan selalu menjadi penyemangat orang-orang yang sedang galau. Kami pun langsung makan sahur dilanjutkan dengan shalat Shubuh. Sehabis shalat subuh kami sambung tidur lagi.

Tanpa terasa puasa di hari pertama kami hampir selesai. Jam menunjukkan pukul 5 sore. Masih ada sekitar 1,5 jam lagi sampai buka puasa. Kami pun memutuskan untuk ngabuburit. Dan lagi-lagi kami melihat pasangan muda-mudi di jalan. Kali ini saya mencoba kuat karena seperti kata Jodi kami beruntung jomblo jadi bisa fokus ke ibadah puasa kami.

Waktu berbuka pun hampir tiba, kami sudah berada di rumah untuk menyiapkan bukaan kami, sederhana namun cukup untuk melepas lapar dan dahaga.

Adzan Maghrib pun berkumandang, kami berbuka puasa. Tampak Jodi sangat kusyuk berdoa, karena penasaran apa isi doanya, saya mencoba menguping, wah terdengar. Isi doanya adalah

"Ya Allah, dekatkanlah jodoh hamba, semoga hamba cepat dapat pacar, capek juga sendiri terus, Ya Allah....".

Hemm, ternyata seorang jomblo berprinsip pun tidak bisa tahan lama menjadi jomblo, apalagi dengan serangan yang begitu dahsyat.

Selasa, 16 Juli 2013

Hilangnya Jati Diri Umat Islam

      Kali ini saya rasanya ingin mengungkapkan kesedihan saya akan suatu kenyataan bahwa umat Islam kini mulai kehilangan jati diri. Banyak hal yang membuat umat Islam kehilangan jati diri, tapi yang paling memilukan adalah kenyataan bahwa umat Islam kini memerangi dan membunuh sesama umat Islam. Jika dulu para nabi memerangi mereka yang ingkar di jalan Allah SWT, kini umat Islam malah berperang sesamanya. Banyak kasus dalam hal ini, kita bisa mulai dari bangsa kita sendiri yang mana bangsa ini para umat Islamnya mulai tertutupi mata kita oleh hal-hal berbau politik. Ya, di negara kita politik sangat mampu membuat mata umat Islam tertutup akan nilai-nilai Islam sendiri. Negara yang jumlah umat Islam nya terbesar di dunia ini juga jauh tertinggal dari negara non-muslim. Bahkan, korupsi di negara kita saja sangat besar, sangat jauh berbeda dari negara-negara non-muslim. Bukan menyudutkan, tapi ini memang kenyataan,

      Nah, kita coba berpindah ke negara Islam lain yang mungkin telah menjadi awal peradaban Islam di zaman nabi dulu. Kita bisa lihat Mesir sekarang, disana saudara-saudara muslim kita pun saling berperang dan membunuh, Karena apa? Lagi-lagi karena politik. Dimana rasa persaudaraan kita yang Rasulullah telah ajarkan? Di Mesir sendiri ini bukan kejadian yang pertama, sebelumnya juga sudah terjadi ketika sipil mengkudeta presiden sebelumnya, ketika terpilih presiden Mursi yang baru, kudeta pun kembali terjadi, mau sampai kapan? Mau sampai seluruh umat muslim disana mati semua? Untuk negara Arab, Mesir bukanlah satu-satunya, sebelumnya sudah terjadi di beberapa negara seperti Libya. Lantas mengapa kini nilai-nilai Islam sendiri diadaptasi di negara non-muslim?

      Mungkin umat Islam sekarang sulit menerima perbedaan, bukan dalam hal politik saja, tapi juga dalam hal beribadah kepada-Nya. Padahal Allah menciptakan langit dan bumi untuk kita mencari tahu dengan ilmu yang kita miliki, dengan segala rahasia-Nya, kita diminta untuk berusaha beribadah sesuai yang kita pelajari dan yakini. Selama kita masih melakukan rukum Islam dan mempercayai rukum Iman dengan sepenuh hati itu artinya kita masih didalam koridor yang benar. Toh, biarlah Allah menilai dan memberi ganjaran atas setiap yang kita lakukan. Kita kan sebagai manusia hanya bisa melakukan yang terbaik menurut kita untuk mengejar ridho-Nya.

     Jangan lagi lah memerangi dan mendzalimi umat Islam atau non-Islam, Islam itu kan agama yang penuh kasih sayang, Bukan dengan kekerasan untuk mengajak orang berada di jalan Islam yang benar, tapi dengan kelembutan hati seperti yang Rasulullah contohkan pada kita. Saya berharap tidak ada lagi kekerasan, pembunuhan, pembakaran rumah yang dilakukan umat Islam dan disampuli oleh kata "JIHAD". Ciptakanlah Islam yang penuh cinta dan kasih sayang.

Kamis, 04 Juli 2013

Pergi Ke Bank

      Hari ini saya pergi ke bank, nama bank tentunya dirahasiakan dengan tujuan menghindari praktik iklan di blog ini. Saya cuma mau menceritakan pengalaman saya pergi ke bank. Jadi pergi ke bank itu asyik kan, iya asyik, kan ada kakak-kakak teller yang cantik, ehem. Tapi ngeselin gitu kan, kita sering dapat teller yang bukan pilihan kita, tapi bukan pilihan orang tua kita juga, jadi bukan cerita Siti Nurbayah, kita dipertemukan sama teller itu oleh takdir, gak parcaya? Nih ya ilustrasinya, kita datang ke bank kan, kita ambil nomor antrian, terus kan ada beberapa teller, biasanya ada empat atau lima gitu, biasanya cewek semua, terus pasti ada satu teller yang kita langsung suka pada pandangan pertama, eh pas kena giliran kita malah dapat teller yang lain, kita mau gak mau harus terima, karena itu adalah bagian dari takdir, sebab hidup gak selamanya seperti yang kita harapkan, takdir bisa aja berkata lain.

      Tapi tenang, teller manapun yang kita dapat masih bisa kita modusin kok. Kayak tadi saya modusin teller, saya tanya ke mbak nya, "Mbak, mbak teller ya?, di jawab "Iya donk, emang kenapa ya?", saya bilang lagi "Oh berarti pintar hitung duit donk mbak ya", dijawabnya lagi "Iya donk, kan bisa lihat sendiri", saya bilang lagi "Oh kalo gitu bisa gak hitung detak jantung saya tiap kali lihat kecantikan mbak", eh mbak teller nya langsung pingsan di tempat. Tapi parah, ternyata ada satpam yang memperhatikan modus saya tadi, saya dipanggil waktu saya mau keluar, kaget plus panik donk saya, takut dimarahin, siapa tahu satpamnya suka sama mbak teller tadi. Satpamnya bilang gini ke saya, "Dek, saya satpam, saya bisa lho jagain hati adek". Akkkk, langsung saya kabur tanpa mampu berkata apapun. Bukan apa-apa ya, saya takut aja gitu penyakit lama saya kambuh.

      Ya gitulah, memang banyak hal-hal aneh kalau kita ke bank. Apalagi kalau kita disuruh ngantri panjang, kenapa sih orang-orang mau aja gitu ngantri panjang-panjang, jadinya saya kan lama ambil uang nya. Mana sistem antrinya lucu lagi, Iya lucu banget tau gak sih, jadi ngantrinya itu kan belok-belok kayak sirkuit moto GP. Saya di belakang ngebayangin mungkin aja nanti di depan ada tangga gitu ya, jadi kalau dapat tangga bisa langsung maju ke depan, tapi kalau dapat ular ya jadinya jatuh, belum lagi kalau ditendang sama orang di belakang kita, ya kita harus ulang ngantri dari belakang lagi, *eh kok kayak main ular tangga*.

      Ah pokoknya lucu deh kalau kita ke bank. Hal bagus dari bank itu selain banyak duit, kita disitu bisa ngadem. Bisa aja kan misal kita gerah di luar, kita masuk aja ke bank ngadem bentaran, kalau satpamnya tanya tinggal kita jawab aja kalau kita lagi tunggu teman lagi modusin mbak teller, eh salah, ngantri maksudnya.

Halo Strawberry Ku,,,

Halo strawberry ku,,,
Pagi ini aku masih memperhatikan mu,
Akulah penggemar mu,
Aku yang akan menunggu mu sampai kau bisa ku petik,

Halo strawberry ku,,,
Aku telah memilih mu,
Dari sekian banyak strawberry di kebun ini,
Kau lah pilihan ku,
Kau yang memiliki warna terindah dibanding yang lain,

Halo strawberry ku,,,
Kian hari kau semakin cantik,
Merah muda mu kian menyala,
Namun biarlah rasa manis mu menjadi rahasia mu,
Namun ku tahu kau pasti memiliki rasa termanis,

Halo strawberry ku,,,
Izinkan aku untuk sekedar berharap bisa memetik mu,
Namun jika sang takdir tidak mengizinkan,
Aku percaya kau akan berada di tangan yang tepat.

Seperti Bintang

Dan hari ini masih menjadi bintang,
Bersinar cantik di langit,
Terkadang hilang tertutupi awan,
Lalu muncul lagi,
Masih dengan sinar termanis,

Tanpa menunjukkan secercah kesedihan,
Mengindahkan langit tanpa pamrih,
Sering terlupakan,
Namun sadar akan dibutuhkan lagi,

Berharap menjadi penguasa langit,
Meski sadar itu tak mungkin,
Berharap menjadi sumber cahaya untuk bumi,
Namun ada sang mentari,

Terus begitu dan akan terus begitu,
Cukup menikmati saja,
Cukup menikmati ketika ada manusia yang tersenyum,
Tersenyum akan kehadiranku,
Baik itu ketika ku masih kuat bergantung di langit,
Atau ketika ku sudah terlalu tua,
Membuat ku meninggalkan langit,
Membuat ku jatuh tak berdaya,
Tapi tak mengapa,
Jika itu bisa membuat manusia tersenyum,
Meski hanya seorang.

Rabu, 03 Juli 2013

Refrain

      Minggu lalu saya nonton film romantis judulnya Refrain, yang main itu Afgan dan Maudy Ayunda. Saya orangnya cepat terpengaruh sama film ya, jadi gara-gara itu saya jadi ngefans sama Maudy Ayunda, saya jadi ngedownload lagu-lagunya dia, lebih parah lagi saya sampai dijauhi oleh teman-teman saya, saya gak ngerti juga dimana letak kesalahan saya, padahal saya cuma merasa mirip Afgan doank, kan gak salah, secara kami mirip gitu kan, sama-sama cool dan ganteng, apalagi coba.

      Tapi gara-gara itu juga, kali ini saya jadi pengen tulis sebuah cerita romantis, judulnya REFRAIN juga, tapi pemerannya aja yang dibuat beda ya, pemeran utamanya itu adalah Kecap dan Nasi Goreng. Check this out.

"Dengan go internasional ini saya akan buktikan bahwa cinta kami abadi selamanya", begitulah kata nasi goreng ketika sampai di bandara New York. "Bagaimana saya bisa sampai disini? Beginilah ceritanya.".

5 Tahun yang lalu

      Pagi itu kecap dan nasi goreng seperti biasa dimasak bersamaan, mereka selalu tampak bahagia, memang kecap dan nasi goreng ini sudah bersahabat sejak lama, mereka telah bersama-sama menjadi sajian yang lezat. Banyak orang yang suka dengan kombinasi mereka.
"Siapa duluan ya diantara kita yang jatuh cinta duluan, entar siapapun yang jatuh cinta duluan, harus cerita ya, janji ya", ucap nasi goreng.
"Oke deh, aku pasti cerita ke kamu", timpal si kecap.

      Persahabatan mereka kian hari kian erat, sampai pada akhirnya kecap bertemu dengan nasi uduk, nasi uduk mulai jatuh cinta dengan kecap. Ternyata dibalik itu, nasi goreng mulai merasa cemburu dengan kedekatan kecap dan nasi uduk, lalu ia sadari bahwa ia telah jatuh cinta.

      Nasi goreng berniat untuk mengatakan perasaannya itu, namun telat, kecap dan nasi uduk terlanjur resmi jadian. "Gor, lu tau gak, gua senang banget hari ini, gua baru jadian sama nasi uduk, kata dia kami bisa menjadi kombinasi yang bagus, gua mau dijadiin sambal kecap katanya, Gor. Keren kan?". Mendengar kata-kata itu benar-benar membuat hati nasi goreng hancur lebur. Sejak hari itu, nasi goreng selalu dimasak tanpa kecap karena kecap selalu sibuk bersama nasi uduk.

      Merasa tidak kuat, nasi goreng memutuskan untuk mengungkapkan perasaannya, lalu ia pergi ke warung nasi uduk. "Cap, gua gak tau dari mana datang perasaan ini, tapi gua sayang sama lu, Cap, maafin gua". Kecap merasa terkejut mendengar pengakuan itu, "Maaf gor, gua cuma anggap lu temen".

      Nasi goreng merasa sangat terpukul lalu pergi meninggalkan kecap bersama nasi uduk. Setelah kejadian itu, kecap selalu terbayang nasi goreng, hari-harinya mulai sepi tanpa nasi goreng, meskipun ada nasi uduk yang selalu bersamanya. Kecap dan nasi goreng kini mulai memiliki kehidupan masing-masing. Sampai pada suatu malam, kecap tampak murung sekali. Nasi uduk bertanya pada kecap, "Kecap sayang,,, kamu kenapa sih murung banget?". Lalu kecap menjawab, "Aku gak apa-apa kok, Gor", ternyata kecap salah menyebut nama dan itu membuat nasi uduk marah besar.

      Sekian lama nasi uduk tidak menghubungi kecap, itu membuat kecap ingin mencari dan menanyakan pada nasi uduk. Malam itu kecap pergi sendiri ke warung nasi uduk, tak disangka disana ia malah mendapati nasi uduk berdua dengan terasi, ya, terasi sudah menjadi pasangan nasi uduk, nasi uduk mengubahnya menjadi sambal terasi.

      Sungguh menyesakkan dada kecap, "Heh terasi, gua pikir lu temen gua, tapi malah lu tusuk gua dari belakang ya, lu juga Duk, teganya nyakitin gua ya".

      Tiba-tiba datang nasi goreng bak pahlawan memukul nasi uduk lalu membawanya pulang. "Harusnya lu tau gak semua nasi itu baik, banyak nasi yang jahat", nasi goreng menceramahi kecap. Kecap tampak murung lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya. "Oya Cap, gua besok mau pergi ke New York, ada tawaran untuk gua tunjukin rasa nasi goreng ke dunia". Kecap tampak sangat terkejut, "Kenapa lu gak bilang ke gua, Gor". "Sorry Cap, lu terlalu sibuk dengan dunia lu", jawab nasi goreng.

      Keesokan harinya, kecap ternyata telat bangun dan nasi goreng sudah pergi ke bandara. Sesampainya di bandara ia langsung mengejar nasi goreng. Untungnya nasi goreng belum berangkat dan mereka bertemu di lobby bandara, "Gua tau gua salah, Gor. Please maafin gua, gua sayang sama lu, gua gak pengen jauh dari lu".

      "Oh ya? Gua juga masih tungguin lu kok, kombinasi kita berdua ditunggu di New York, Let's go!", jawab nasi goreng. Lalu mereka pergi bersama ke New York. Mereka membuat kombinasi di acara World Food Festival tersebut. Para tamu sungguh sangat menikmati nasi goreng hasil kombinasinya dengan kecap. Hal ini membuat nasi goreng juara festival tersebut dan menjadi makanan nomor 1 terlezat di dunia. Dan mereka tidak pernah terpisah lagi, ya, karena sesungguhnya mereka adalah cinta sejati.

Selasa, 02 Juli 2013

K-Pop

       Hari ini saya mau cerita tentang K-Pop ya, biar nampak gaul gitu deh. Jadi saya pernah punya pacar K-Poper gitu ya, ya cewek lah kan pacar saya, dia tu ngefans banget sama segala hal tentang K-Pop ya, sampe display name di BBM dia tu nama korea gitu, gak tau nama apa ya, yang jelas susah bacanya plus aneh gitu. Jadi saya sempat bingung gitu ya waktu bangun pagi, kok tiba-tiba ada orang Korea ya di kontak saya, heran kan gitu, saya BBM, "Mas, orang Korea ya?", terus dibalasnya "Ini pacar lu bego!", saya balas lagi "Nama di ijazah gak diganti juga?", dan setelah itu saya dicuekin selama seminggu.

      Belum lagi nanti display picture nya foto orang Korea juga, rambutnya warna warni, saya bukan iri sih ya, karna rata-rata foto yg jadi DP itu gak ganteng, masih gantengan saya kali ya, iya beneran, mereka itu kan cantik, cuma saya malas aja gitu ya, kenapa saya yang pacarnya gak pernah gitu ya dijadiin DP. Gak, bukan, dia bukan malu punya pacar kayak saya, saya yakin itu. Jadi seperti kejadian sebelumnya, saya bangun tidur, saya cek kontak, nama orang korea, foto orang korea, saya tanya lagi donk, "Mas, Korea-nya disebelah mana ya? Dekat sama lokasi perang gak?", dibalas lah kan, "Woy, ini pacar lu, masa gak kenal", saya jawab lagi kan, "Pacar gua cewek tulend, bukan waria", dan setelah itu saya dicuekin selama sebulan.

      Belum lagi nanti status dia itu isinya ya tentang gituan juga. Yang dibilang "Happy Birthday Yesung" atau "GWS Siwon", akkkk kenapa gak sekalian aja dibilang "Jangan lupa bo*er" ya". Lucu aja gitu, emang mereka itu semuanya ada di kontak BBM apa ya, sampe segitunya kali gitu, padahal kan mereka belum tentu pake BB gitu, bisa aja Samsung, atau bahkan hape cina yang diskonan, ya kan mana tahu mereka hemat.

      Tapi syukurnya kami sekarang sudah putus, tapi saya belum bisa move on, ya belum bisa, jadi setiap saya nonton acara musik pagi dan bintang tamunya boyband, saya suka nangis gitu, saya suka menyesali masa lalu, kadang juga kejang-kejang. Saya menyesal kenapa saya bisa kalah saing sama kumpulan cowok-cowok yang nari dan punya rambut warna-warni. Mungkin mereka amnesia gitu ya, atau ada penyakit khusus yang kalau bangun tidur suka lupa nama temannya, kita bilang lah nama penyakitnya TEMANOPHOBIA. Jadi mereka cari ide gimana caranya biar mereka bisa gak lupa nama teman mereka. Jadi leadernya itu bilang gini, "Bro, capek bro tiap bangun tidur kita mesti kenalan lagi, kita harus cari cara nih biar kita gak payah kenal-kenalan lagi, pake apa kek gitu", trs anak buahnya jawab, "Bos, kita cat rambut aja, masing-masing punya warna yang berbeda", si bos pun jawab, "wah boleh juga tuh bro, pinter lu bro". Jadi sejak saat itulah mereka cat rambut beda-beda, jadi tiap bangun tidur mereka tinggal lihat warna rambut temannya, terus tinggal panggil aja warnanya, misal ada yang cat rambut warna biru ya dipanggil Si Biru, kuning ya jadi si Kuning, dan seterusnya. Kok jadi sekayak Power Rangers gitu ya, *hahaha*.

      Iya, saya suka bingung aja gitu ya dari segi mana nya K-Pop itu keren, nama-nama mereka juga biasa aja. Siapa? Chang Min? Ah di Banda Aceh ada tu Chang Min, iya cowok-cowok Banda Aceh pasti tahu, "Bro, ngopi ya? Dimana?", "Iya ni bro, mau ngopi, di Chang Min Lampineung". Tuh kan ada Chang Min di Lampineung Banda Aceh. Apa lagi? Yesung? Yesung itu juga, di Indonesia kan nama dia itu konotasinya negatif, iya buktinya di kita ada yang namanya "Yesung Lapar". Kyuhyun? Kyuhyun itu juga apa, namanya dipakai untuk demo, iya kemarin saya lihat di persimpangan ada tulisan besar "Kyuhyun kan harga BBM!!!!". Tuh kan negatif juga. Shindong? Yah ini lagi, namanya masuk ke dalam KBBB atau Kamus Besar Bahasa Banci tahu gak sih, iya disitu ditulis kalau shindong ini sejenis sama Lekong, Rempong, Cucok, dan seterusnya. Tuh kan, sebenarnya K-Pop itu gak keren, kita bisa dapat itu kok di negara kita sendiri, jadi gak ada salahnya donk kalau kita mencintai budaya negeri kita sendiri.

Rabu, 26 Juni 2013

Lucu

Hai gadisku,,,
Hari ini aku menyadari sesuatu,
Menyadari sebuah kenyataan,
Kenyataan bahwa selain kamu itu cantik,
Ternyata kamu itu juga lucu,

Iya,
Alangkah lucunya kamu,
Lucu karena,,,,

Aku yang harusnya merasa sakit, tapi kamu yang marah,
Aku yang harusnya merasa sedih, tapi kamu yang menangis,
Aku yang harusnya merasa cemburu, tapi kamu yang seperti itu,

Itulah kenapa aku bilang kamu lucu,
Lucu dalam bersikap,
Lucu dalam bertingkah,
Lucu dalam segalanya,
Iya, kamu lucu.

Sajak Pagi

Secangkir Cappucino panas menemaniku pagi ini,
Membakar semangat yang tadinya mulai hilang,
Menorehkan kata demi kata di atas keyboard notebook ku,
Perwakilan rasa dari seorang lelaki yang apa adanya,

Ku lihat mentari pagi yang enggan menampakkan dirinya pagi ini,
Tertutupi awan mendung yang menguasai sang langit,
Udara dingin agak menusuk ke sendi-sendi pertulangan,
Membuat liburan ini semakin kosong akan kegiatan,

Khayalku terbang entah kemana,
Ke tempat yang aku sendiri malas mengingatnya,
Ke tempat yang disebut dengan kenangan,
Kenangan akan seseorang yang hanya terlisan,
Tak tertulis dalam sebuah kisah yang manis,

Mulai sedikit mengingatnya,
Dia sang pemilik senyum termanis itu,
Dia sang pemilik tawa paling khas dari yang lain,
Dia yang pernah menguasai hati ini,

Biarlah melalui tulisan ini aku mengungkapkan rindu,
Biarlah setiap tegukan Cappucino ini menghilangkan kenangan tentang nya,
Dan biarlah doa ku selalu teruntai untuknya,
Untuknya yang pernah mengobati luka bersama,
Untuknya yang ku harap dia bahagia saat ini,
Dan bahagia seterusnya,
Meski tanpaku,,,,,

Selasa, 25 Juni 2013

Sejak Aku Menemukanmu

Sejak aku menemukanmu,
Semua yang ku lihat tampak lebih indah,
Ketika hujan badai pun bisa ku buat kisah romantis,
Ketika panas terik pun bisa aku buat puisi yang menyejukkan,

Sejak aku menemukanmu,
Hidup pun tampak lebih baru,
Dengan senyum lebih sering melengkung,
Dengan tawa yang lebih sering menghiasi hari-hari,

Sejak aku menemukanmu,
Saat itulah aku seperti terbang ke pelangi,
Terbang di antara bintang-bintang,
Dan berbicara bersama bulan,

Ah entahlah,
Mungkin ini yang orang-orang sebut dengan cinta,
Cinta tulus yang tak mengenal balasan,
Mungkin,,,,

Hidup Itu Pahit?

Hidup gak selamanya indah,
Itulah yang pantas kita ucapkan setiap kali kita menemukan bahwa hidup ini pahit,
Bahwa hidup ini gak semanis sebuah mimpi di siang bolong,
Bahwa hidup ini gak sebahagia ending sebuah FTV,

Kenyataan itu terkadang menyesakkan dada,
Benar adanya bahwa mimpi lebih indah,
Namun kita gak bisa selamanya terlelap,
Kita harus bangun menghadapi dunia,
Apapun alasannya,

Bangkit dan hadapilah,
Berfikirlah lebih luas dan jernih,
Karna itulah ciri kita masih waras,
Ciri kita adalah manusia normal,
Gak ada satu manusia normal yang gak punya masalah,
Jika gak ada seorang pun yang peduli dan mengerti,
Percayalah bahwa Allah gak pernah tidur,
Percayalah bahwa Allah peduli pada setiap hamba-Nya,
Percayalah bahwa akan ada jalan yang lebih indah yang telah Ia siapkan,

Maka,,,
Be strong and just believe, :')

Senin, 24 Juni 2013

"Bagiku kau tak mengenal apa arti cinta yang sesungguhnya,
kau mempertahankan cinta yang membuat mu tersiksa,
padahal Tuhan menciptakan cinta untuk membuatmu bahagia,
bukan untuk membuatmu terbelenggu oleh setia", - Arief Dermawan

Kekurangan

Kekurangan,,,
Satu kata yang menafsirkan banyak arti,
Satu kata yang bisa membuat cinta mendekat atau menjauh,
Satu kata yang merupakan bagian dari setiap manusia,

Kekurangan,,,
Yang mampu membuat kita lupa akan indahnya cinta,
Yang mampu membuat kita melepaskan seseorang yang kita cinta,
Yang mampu membuat kita lupa akan spesialnya seseorang,
Yang mampu membuat kita lupa akan segala hal baik tentang seseorang,

Kekurangan,,,
Akan selalu ada di setiap diri manusia,
Karena tak ada manusia sempurna,
Akan selalu menghantui pikiran masing-masing kita,
Jika kita tak bisa menerima kekurangan pasangan kita,

Kekurangan,,,
Satu hal yang tak ku lihat dari dirimu,
Tak ku dapati dalam hubungan kita,
Sejak aku dan kamu menjadi kita,
Sejak cinta menyatukan hati kita,
Sejak kita berjanji untuk setia selamanya,
Sejak kita berikrar sehidup semati,
Sejak kita berucap untuk saling menerima,
Apapun kekurangan kita...

Teruntuk : Belahan Jiwaku

Selamat tidur belahan jiwaku,,,
Kini ku sadar bahwa cantikmu tak mengenal waktu,
Bahwa keindahanmu awet sepanjang waktumu,
Bahkan disaat kau beranjak menuju mimpi mu,

Aku disini,
Disamping mu,
Menjagamu,
Menjadi bagian dari hari-harimu,
Menjadi bagian dari waktumu,
Menjadi bagian dari bahagiamu,
Menjadi bagian dari sedihmu,

Lekas tidurlah,
Biarkan mimpi mu membawa mu terbang,
Terbang menuju bahagiamu,
Dan kembalilah,
Kembali kesini,
Ke hati ini,
Tempat dimana kau akan tinggal selamanya,

Meskipun dunia nyata akan lebih pahit dari mimpimu,
Tapi jangan takut,
Selama kita berdua,
Kita ciptakan bahagia bersama,
Dan kita lewati sedih berdua,
Ya, I promise,
Promise as a man.

Rindu

Selamat malam kasih,,,
Apa kau masih menjaga rindu kita?
Atau kau meninggalkannya disana,
Disana di sebuah kota yang kita sebut perantauan,
Atau kau selalu membawanya,
Membawa didalam wadah yang kita sebut hati,

Apapun itu,
Yang pasti aku telah menjadikan rindu ini sebagai hiasan,
Hiasan dari sebuah permainan hati yang kita sebut cinta,
Cinta abadi yang tak mengenal waktu,
Cinta sejati yang tak mengenal jarak,

Cantikku,
Jagalah rindu ini selalu,
Selalu di dalam hari-hari kita,
Selalu menjadi penuntun kita menuju masa depan,
Selalu menjadi pelangi yang melengkungkan senyum setiap air matamu jatuh,
Selalu menjadi obat ketika kau mulai berpaling,

Terserah apapun yang kita rasakan,
Baik itu sepi,
Ataupun sakit,
Atau bahkan sampai menangis,
Yang jelas syukurilah itu semua,
Karna dengan begitu kita tahu bahwa kita masih saling menjaga,
Menjaga rindu di hati kita,
Menjaga cinta yang kita jalin,
Untuk sebuah tujuan bersama yang kita sebut masa depan.

Sabtu, 22 Juni 2013

Rembulan

Hai rembulan ku,,,
masihkah kau di atas sana?
untuk apa kau disana ketika manusia saja tidak memperdulikanmu?
apakah kau setulus itu,
ah aku meragukan itu,,,

Apa yang kau harapkan dari setiap cahaya yang kau berikan,
apa yang kau tunggu hingga kau setiap malam selalu di atas sana,
apa yang kau ingin manusia lakukan,
ah mereka hanya sibuk dengan bahagia mereka saja,

Tapi aku disini setia mengagumimu,
meski banyak orang menganggap ku aneh,
atau menganggapku berlebihan,
ku rasa tidak,
ku rasa mereka saja yang tidak tahu berterima kasih padamu,

Tetaplah menghiasi langit setiap malam,
tetaplah setia atas apa yang kau lakukan selama ini,
akan selalu ada kami yang bahagia atas kehadiranmu,
ya, kami,,,
kami yang seperti mu,,,
menyinari dengan cinta,,,
meski tak berbalas...

Jumat, 21 Juni 2013

Aku...

Aku sendiri tak tahu harus berapa kali bilang kamu cantik,
karna kecantikan kamu itu gak ternilai dan gak berbatas,

Aku juga gak tau kapan harus berhenti merindukanmu,
karna itulah tugasku, jika kamu juga merindukanku disana atau mengabaikan rindu ini, itu terserahmu,

Bahkan aku gak tau kapan akan berhenti mencintaimu,
karna itulah bahagia ku saat ini,

Aku ingin kau selalu di samping ku,
meskipun itu hanya sebatas khayal ku saja,

Aku percaya kau akan kembali pada ku kelak,
meskipun ketika saat itu datang, mata ku sudah tertutup dan aku gak bisa menyentuhmu, tapi melihat mu saja sudah cukup,

Aku yang akan memberi ruang khusus untukmu di hati ini,
meskipun aku tak berada di hatimu,

Aku yang menghitung detik demi detik sendiri tanpa mu,
ketika kau terlalu sibuk membahagiakan orang lain,

Aku yang terlalu sibuk mengagumimu,
ketika kau terlalu santai menikmati hari-harimu,

Cantikku,,,

Mereka Bilang...

Mereka bilang negara kami kaya budaya,
tapi lihat generasi muda kami lebih cinta budaya luar,

Mereka bilang negara kami kaya akan SDA,
tapi lihat itu semua dikuasai oleh tangan asing,

Mereka bilang negara kami luas,
tapi lihat bagaimana pemerintah melupakan masyarakat perbatasan,

Mereka bilang generasi muda kami berpendidikan,
tapi lihat bagaimana banyak diantara mereka tak mampu bersekolah,

Mereka bilang pemerintah dan wakil rakyat ada untuk rakyat,
tapi lihat bagaimana mereka lebih mementingkan partai mereka
ketimbang 200 juta warga Indonesia,

Mereka bilang orang Indonesia memiliki talenta,
tapi lihat bagaimana PSSI lebih memilih naturalisasi pemain luar
ketimbang mengembangkan bakat pemuda Indonesia,

Mereka bilang Indonesia dari Sabang sampai Merauke,
tapi lihat hanya bagaimana Jawa menjadi segalanya,

Mereka bilang pendidikan murah di negara kami,
tapi lihat orang tua kami banting tulang untuk membiayai sekolah kami,

Mereka bilang "pilih kami karna anti korupsi",
tapi lihat bagaimana pemimpin negara kami bisa bebas korupsi dengan hukuman ringan
jika tertangkap,

Mereka bilang negara kami menghargai semua agama,
tapi lihat bagaimana disini saudara bisa saling bunuh hanya karna berbeda pandangan,

Mereka bilang negara kami adil dan beradab untuk rakyatnya,
tapi lihat hanya bagaimana orang kaya bisa mengatur hukum dan orang miskin bisa
dengan mudah dihukum,

Mereka bilang keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,
tapi lihat bagaimana orang kaya selalu menikmati harta negara dan
orang miskin yang kena dampak kesulitannya.

Ya, inilah negara kami, yang mereka bilang itu berbeda dengan kenyataan di lapangan....
Negara Indonesia yang kami cintai, kini engkau sangat jauh dari kami, itu semua karna kelakukan para pemimpin biadab negara kami..... Berlandaskan Politik namun lebih pantas disebut Policik. Pancasila yang hanya tinggal pajangan, Undang-Undang yang hanya sebagai buku usang di sebuah perpustakaan parlemen.

Rindu

"Hari ini aku masih merindukanmu,
di dalam gelapku,
namun ku tak tau bagaimana hari esok,
jika rindu ini tak berbalas."  Arief Dermawan

Surat Kaleng

Hai cantik,,,,
Bagaimana kabarmu pagi ini?
Masihkah dirimu terlelap dalam mimpimu?
Atau wangi dan cantik mu sudah menyapa dunia?

Ah, yang jelas selamat pagi selalu ku ucapkan setiap ku membuka mata
Yang jelas untaian doa selalu terselip ketika aku menghadap-Nya
Yang jelas rajutan rindu dan kasih selalu terjalin indah untukmu
Meski kamu tidak tahu apalagi untuk membalas

"karna sesungguhnya cinta ku ini bukan untuk kau balas,
aku hanya ingin kau tahu seberapa besar cinta ini,
lalu kembali pada ku ketika kau sadar bahwa gak ada lain
yang mampu seperti ini
dan aku....
aku selalu menunggumu" - Arief Dermawan

Kamis, 20 Juni 2013

Perjuangan, Persahabatan, dan Lembar Baru



Dalam hidup, pengalaman akan selalu sangat berguna agar kita dapat belajar dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Pengalaman juga diperlukan dalam proses kita untuk menjadi seseorang yang ahli dalam bidang tertentu, termasuk untuk menjadi guru. Untuk menjadi guru sesungguhnya, mahasiswa yang mengambil studi khusus untuk menjadi guru pasti akan melewati suatu masa yang disebut PPL atau Program Pengalaman Lapangan.  Dalam masa itu, seorang mahasiswa yang tadinya selalu menjadi “Si Pendengar” dalam proses pembelajaran di kampus. Tapi kali ini kami harus menjadi “Si Penceramah” di depan anak-anak murid, baik itu SD, SMP, ataupun SMA. 

Tapi tulisan ini gak membahas tentang istilah PPL sampai keakar-akarnya kok, tulisan ini bercerita tentang pengalaman saya selama PPL. PPL, iya PPL, mungkin bagi saya PPL itu lebih pantas memiliki kepanjangan Perjuangan, Persahabatan, dan Lembar Baru. Ya, soalnya tiga hal ini adalah hal yang saya rasakan selama PPL. Namun, dibalik tiga hal itu tetap ada “pengalaman” sebagai hal utamanya. 

Baiklah, kita membahas Perjuangan terlebih dahulu. Selama PPL jelas sangat banyak perjuangan yang tercipta, baik itu perjuangan lahir maupun batin, baik itu raga maupun perasaan dan pikiran. Mungkin hari dimana saya tulis cerita ini adalah hari yang saya tunggu-tunggu waktu tiga bulan lalu. Hari yang saya sendiri gak tau bagaimana kejadiannya, akan cerah ataukah badai. Memang sih sekarang cuaca lagi badai, tapi untuk hasil kinerja selama PPL cerah kok. Hari ini sudah terlewati selama 100 hari itu. Ya, kami PPL selama lebih kurang 100 hari. Bicara perjuangan, tentunya sangat banyak perjuangan, yang tadinya gak tau apa itu Prota, Promes, Minggu Efektif, tapi mau gak mau harus buat dan belajar membuatnya, mencari contoh lalu copas itu termasuk perjuangan juga lho ya. Belum lagi perjuangan capeknya, yang dulunya jam 9 pagi baru terkumpul nyawa didalam tubuh, sekarang mau gak mau jam 7 pagi harus sudah menyusuri jalan ibukota provinsi ini. Pokoknya kalau bicara perjuangan dari A-Z, saya bisa langsung buat satu novel. 

Yang kedua Persahabatan, dalam hidup kita memang harus dan wajib untuk selalu mengenal orang-orang baru dan belajar dari mereka. Dan selama PPL, saya bertemulah dengan 14 orang baru, oh gak, 13 orang baru, 1 orang sih sudah kenal dari awal kuliah. Baru kenal dan tiap hari bertemu, kecuali hari minggu dan libur. Tumbuhlah rasa persahabatan dan seperti keluarga. Gak mau berpisah, namun masing-masing harus kembali ke jurusan masing-masing untuk menyelesaikan studinya. Tapi, setahu saya persahabatan itu gak mengenal kata akhir, jadi persahabatan ini akan terjalin selamanya, ya selamanya jika semua saling menjaga. Menjaga perasaan dengan mengerti setiap orang itu berbeda, kita gak mungkin membuat sahabat kita seperti kita, tapi kita bisa membuat pikiran kita dapat melihat suatu aspek lebih luas. Ya, saya harap saya masih bisa bercerita pada anak saya kelak nanti tentang bagaimana hebatnya jalinan persahabatan yang pernah terjalin saat saya PPL.

Selanjutnya kita membahas soal “Lembar Baru”. Apa sih lembar baru? Dalam hidup kita memang memiliki lembaran-lembaran cerita tentang masa lalu kita, ada yang hitam, putih, dan penuh warna. Ketika awal PPL, saya masih shock dengan atmosfer sekolah yang sangat asing bagi saya, pakai celana kain setiap hari yang sangat jarang saya lakukan selama kuliah, bangun pagi-pagi dan langsung menempuh perjalanan 20 menit. Maka dari itulah saya membuka lembar baru yang saya sebut “PPL”. Disana telah tercoret banyak kisah dengan banyak warna, ada hitam, putih, biru, kuning, dan lain-lain, serta merah muda. Yang jelas selalu ada lembaran khusus yang terbingkai manis untuk kisah selama PPL ini, dengan nama-nama sahabat saya di bawahnya. Semoga setelah kita lewati ini, kita gak saling melupakan, gak saling memusuhi, gak saling membenci atau bahkan membangun tembok pembatas diantara kita. Sudah saatnya kita berlapang dada dan berjiwa besar untuk saling memaafkan dan menjalin silahturahmi selamanya, iya selamanya...

Jadi, itulah singkat cerita tentang PPL, kita gak perlu terlalu serius untuk membahas satu istilah lalu mencarinya di buku atau Wikipedia, kita cukup merasakan apa yang kita rasakan lalu tulis dalam sebuah cerita, semoga menarik dan menjadi pembelajaran untuk kita semua. Bye.