Senin, 25 November 2013

Belajar Mensyukuri Masa Lalu

Sudah lama gak ngeblog nih, kayaknya kali ini membahas tentang sesuatu yang serius enak ya. Okelah gimana kalau kita bahsa tentang bagaimana kita mensyukuri masa lalu. Eit mensyukuri disini bukan seperti kita sehari-hari bilang ke orang "syukurin" kalau orang lagi susah. Tapi disini kita belajar untuk menerima kegagalan, kesalahan, dan hal-hal kelam di masa lalu. Saya mengangkat kegagalan karena kalau kebahagian, kesuksesan, dan hal-hal membahagiakan rasanya sangat mudah untuk kita syukuri. Kalau untuk itu saja kita belum bisa bersyukur, jangan lanjutin lagi baca tulisan ini. Karena tulisan ini fokus ke bagaimana kita mensyukuri masa lalu yang kelam. Lalu timbul pertanyaan "Emang bisa?". Tentu bisa. Oke, kita langsung masuk ke inti permasalahan.

Semua orang tentu memiliki masa lalu, ya iyalah tanpa masa lalu, mana mungkin ada masa sekarang apalagi masa depan. Nah, apa masa lalu memiliki sebuah efek domino untuk masa sekarang dan masa depan. Oh tentu ada. Kita harus belajar dari masa lalu, khususnya dari kegagalan. Orang tidak akan dikatakan sukses jika dia tidak pernah gagal. Iyalah, sebenarnya kriteria sukses itu bukan setinggi mana level kita, tapi sejauh mana perubahan yang kita lakukan pada diri kita. Contoh, anak seorang pejabat, semua disediakan, dari yang terkecil sampe yang termewah. Ketika ia dewasa, ia menjadi seorang politisi yang kehidupannya ya gitu-gitu aja, gak ada perubahan dari dulu, harta ya tetap banyak. Sekarang kita bandingkan dengan seorang anak petani desa, yang sekolah saja gak pakai sepatu, tapi dengan kamuannya belajar, ia kini sukses menjadi dosen dan dapat gelar profesor. Nah, mana yang lebih sukses. Kita ilustrasikan si A memulai start dari kota Bandung dan finish di kota Jakarta dan si B mulai start di kota Banda Aceh dan finish di kota Medan. Mana yang lebih sukses? Jawaban saya si B. Karena bagi saya, takaran kesuksesan itu bukan hasil akhir, tapi sejauh mana kita melakukan sebuah proses. Walaupun Jakarta lebih metropolitan dibanding Medan, tapi lihat jarak yang ditempuh. Sangat jauh berbeda. Tetaplah berdoa dan berusaha untuk menuju kesuksesan, jangan pikirkan dari mana kita mulai, tapi terus berjalan sejauh mungkin menuju garis finish terbaik.

Ada banyak kisah di masa lalu, baik itu proses kita menuntut ilmu sampai proses mencari cinta sejati. Kita bisa saja gagal, itu biasa. Akan jadi luar biasa jika kita mampu langsung bangkit memperbaiki situasi. Dalam menuntut ilmu kita sering gagal, bisa jadi tinggal kelas, gak lewat mata kuliah, atau bahkan D.O. Menarik jika saya katakan jangan putus asa. Oke, jika kalian pernah menonton film Monster University yang baru keluar tahun 2013 ini, film animasi ini lanjutan dari monster inc. Saya ingin mengajak anda untuk merujuk kesana dan mengambil pelajaran dari isinya. Ketika dua monster yang merupakan sahabat dikeluarkan dari kampusnya dan tentu terancam gagal mendapat pekerjaan di perusahaan monster yang mereka inginkan. Namun ternyata perjuangan belum usai, mereka berjuang dari 0 menjadi tukang antar surat di perusahaan itu. Dengan ketekunan mereka, mereka mendapatakan promosi ke jabatan yang lebih tinggi. Begitu terus sampai akhirnya mereka menjadi petinggi di perusahaan itu. Nah, pesannya tentu jangan kalah sama masa lalu. Jika kita kalah, maka kita akan kehilangan masa depan. Tapi jika menang, masa depan yang cerah yang akan menghapiri kita. Nah jika sudah begini, kita harus mensyukuri kegagalan masa lalu, karena jika dulu kita tidak gagal, mungkin ceritanya akan beda.

Kita berpindah ke hal lain, cinta. Nah ini yang banyak orang ingin jauhi dan lupakan. Banyak orang lari dari kenyataan bahwa ia pernah gagal dalm cinta. Coba kita pikir kegagalan apa yang pernah ada dulu dan kita berpindah ke masa sekarang, apa yang kita dapat sekarang. Jika menurut kalian sekarang kita dapat yang lebih baik, maka kita telah belajar dan bersyukur atas masa lalu. Namun jika belum, kalian cukup bersabar dan belajar lagi dari masa lalu. Jangan lakukan kesalahan yang sama dan lebih banyak bersabar. Semua ada waktunya, Jika menurut Allah kita sudah siap, Ia akan memberikan kita yang terbaik. Karena cinta bukan hanya sekedar status, cinta itu sebuah perasaan. Jika kita sudah bersabar dan percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik, maka Insya Allah semua itu akan terkabulkan. Sekali lagi, percaya dan bersabarlah. Jika kalian sudah bahagia dengan dia yang menjadi masa kini mu, pertahankanlah ia untuk masa depanmu, dan coba renungkan jika tanpa kegagalan di masa lalu, kita tidak akan bertemu dia yang membahagiakanmu sekarang. Dia yang menyempurnakan hidupmu.

Nah, intinya masa lalu akan selalu menjadi guru terbaik jika muridnya mau belajar. Karena percuma aja ada guru terbaik jika muridnya malas belajar. Tetap aja akan tinggal kelas. Hidup ini penuh misteri, broh. Nikmatilah semua lika-likunya, itu semua rahasia Allah. Percayalah Ia akan beri yang terbaik untuk kita. Berusaha dan berdoa. Terakhir, bersyukurlah atas apapun yang diterima.