Sabtu, 21 September 2013

Balada Rindu di Sabtu Malam

Siapa bilang kita jauh,
Coba lihat bulan di atas sana,
Bukankah kita masih melihat bulan yang sama,
Bulan yang dengan indahnya bersinar terang,
Meski ada yang bilang ia tak indah,
Tapi coba lihat bagaimana ia berusaha untuk selalu terlihat indah,
Indah menghiasi langit bukan,
Bayangkan bagaimana langit tanpanya,

Kita hanya dipisahkan oleh dimensi jarak,
Hanya beberapa ratus kilometer,
Lihat bumi dan bintang yang berjarak jutaan kilometer,
Tapi bagaimana kita masih merasakan keindahannya,
Lalu mengapa kita tak bisa saling merasakan cinta,
Bukannya cinta tak mengenal jarak,

Bersyukurlah kita hanya jauh di mata,
Namun kita bisa selalu merasa dekat lewat hati,
Bersyukurlah Allah memberi kita kesempatan,
Kesempatan untuk belajar,
Belajar untuk masa depan,
Untuk saling menghargai kebersamaan kelak,
Menghargai cinta yang terjalin,
Bahwa ini semua tak mudah,
Walaupun indah,

Di sabtu malam ini,
Izinkan ku menyampaikan rindu,
Dan mengungkapkan cinta lewat tulisan,
Bukan bermaksud untuk puitis,
Bukan juga seperti pujangga,
Aku yang apa adanya,
Aku yang selalu mencintaimu.

Jumat, 20 September 2013

Senja Ini Untukmu, Cinta...

Di sebuah senja dari ujung Sumatra,
Menulis sambil mengingat dirimu,
Menatap langit berharap awan membentuk wajahmu,
Tak tahu bagaimana dirimu disana,
Namun ku yakin kamu baik-baik saja,

Tak tahu bagaimana lagi mengatakannya,
Sebuah kenyataan bahwa rindu ini semakin nyata,
Menghabiskan waktu untuk sekedar memikirkanmu sudah biasa,
Menyimpulkan senyum untukmu menjadi sebuah keharusan,
Juga menyelipkan namamu di setiap do'a,
Meski kamu tak melihat ini semua,

Sesuatu yang dilakukan memang nyata,
Namun terlihat semu,
Sesuatu yang memang tak dapat dilihat,
Tapi dapat dirasa,
Jika kamu menggunakan hatimu,

Sebuah senja menghantar kita menuju malam,
Senja yang menyejukkan seperti sebuah perasaan,
Perasaan dimana aku dan kamu memutuskan bersatu,
Menjalani hidup bersama,
Menciptakan suka,
Melewati duka,
Selalu bersama,

Menikmati senja yag sama,
Merasakan keindahan yang tak berbeda,
Lihatlah ke langit merah disana,
Karena senja ini untukmu, Cinta....

Senin, 16 September 2013

Selain Buta, Cinta Juga Harus Tuli

Orang bilang bahwa cinta itu buta,
Itu karena cinta sering tak memandang apapun,
Tak memandang siapa dia,
Tak memandang kekayaan dia,
Karena cinta sering tak beralasan,
Karena cinta soal hati,
Bukan soal mata,

Namun selain buta,
Cinta juga harus tuli,
Mengapa harus tuli,
Ketika kita mencintai seseorang,
Akan muncul suara-suara entah dari mana sumbernya,
Suara yang lebih seperti nyanyian sumbang,
Nyanyian yang tak jelas arah tujuannya,
Nyanyian jelek namun dapat mempengaruhi,

Cinta itu kita yang menjalani,
Ketika kita yakin akan cinta yang kita pilih,
Mengapa kita harus mendengar suara dari luar,
Suara yang sumbernya sendiri tak mengenal cinta kita,
Suara yang bahkan mungkin tak peduli kita mau bahagia atau tidak,
Suara sumbang yang menggoyahkan cinta kita,

Terkadang kita memang perlu mendengar suara dari luar,
Namun bukan berarti kita melupakan suara hati kita,
Suara hati adalah yang utama,
Suara hati yang menuntun menuju kebahagiaan,
Itulah mengapa selain buta,
Cinta juga harus tuli.

Langit Sore

Langit sore adalah yang terindah,
Ketika sang mentari mulai mengurangi panasnya,
Seperti tersenyum pada para penghuni bumi,
Atau bahkan mengucapkan "selamat malam",
Dan ditutup dengan sebuah perpisahan romantis,
Yang tergambar manis di langit,

Sebuah siiklus yang ditunggu,
Ditunggu para penghuni bumi,
Burung-burung mulai bernyanyi merdu,
Banyak manusia yang menikmati suasana ini,
Penuh cinta,

Ketika awan-awan pun turut menyimpulkan bentuk-bentuk indah,
Berwarna-warni berkat sinar mentari sore,
Tiupan angin sepoi-sepoi pun menambah keindahan suasana sore,
Menikmati sore adalah keindahan,
Menghilangkan penat sehari penuh,
Bersiap menyambut malam,
Sungguh indah anugerah-Mu, Tuhan...

Hati Ini Telah Memilih

Waktu terus berputar,
Hari pun terus berganti,
Tapi cinta tak akan berubah,
Kau akan selalu di hati,

Hati telah tetapkan pilihannya,
Kau yang selalu terjaga,
Terbingkai indah dalam sebuah kisah cinta,
Tersimpul manis dalam setiap senyuman,

Rindu akan selalu ada,
Tanpa rindu kita tak akan tahu rasanya memiliki,
Jika rindu ini menyiksa,
Percayalah siksa ini hanya sementara,
Karena cinta akan mampu mengobati,

Saling percaya adalah kunci,
Rasa curiga seperti kopi,
Meskipun terkadang pahit,
Tapi kita akan membuatnya manis,

Cinta butuh pengorbanan,
Cinta butuh perjuangan,
Membungkus cinta dengan indah adalah tugas kita,
Meski cobaan akan selalu datang,
Namun itu hanya angin lalu semata.

Minggu, 15 September 2013

Karena Hati Tak Mengenal Jarak

Karena hati tak mengenal jarak,
Itulah mengapa ada istilah jauh di mata dekat di hati,
Jarak hanya untuk mata,
Namun dengan cinta yang kuat,
Dua hati akan selalu dekat,
Berapapun jarak yang memisahkan,

Terkadang ada dua orang yang sangat dekat,
Setiap saat bertemu,
Namun cinta yang mereka miliki sangat lemah,
Hati mereka akan terasa jauh,
Kembali lagi bahwa hati tak mengenal jarak,

Jadi untuk apa takut pada jarak yang memisahkan,
Jika urusan hati ini sama sekali tak ada hubungannya dengan jarak,
Ini urusan cinta,
Seberapa kuat kita menjaga cinta kita,
Seberapa percaya kita terhadap pasangan kita,
Seberapa yakin kita terhadap cinta yang kita jaga,
Dan seberapa mau kita untuk memperjuangkannya.

Seperti Pasir Pantai

Seperti pasir pantai,
Tergerus ombak setiap waktu,
Namun tak perlu khawatir,
Karena laut akan mengembalikan ia pada tempatnya,

Seperti pasir pantai,
Dengan sebuah keyakinan dan kekuatan,
Disertai sebuah perencanaan matang,
Ia dapat dibentuk menjadi sebuah istana sekalipun,

Seperti pasir pantai,
Meski terkadang ia tampak kotor,
Namun pada dasarnya ia suci dan bersih,
Perlu sebuah kepedulian agar ia selalu tampak indah,

Seperti pasir pantai,
Bukan dengan digenggam erat,
Biarkanlah tangan kita terbuka,
Untuk mempertahankan ia tetap bersama kita.

Seperti pasir pantai,
Ya itulah cinta,
Akan selalu di tempatnya yaitu hati,
Sebuah keyakinan dan perencanaan matang akan membuatnya semakin kuat,
Pada dasarnya cinta itu suci meski terkadang terlihat kotor,
Menggenggam erat adalah perbuatan salah,
Biarkan semuanya terbuka dan bebas,
Biarkan ia memilih tempat ternyaman untuk menjadi persinggahan hatinya.

Jumat, 13 September 2013

Sebuah Awal

Ini bisa dikatakan sebuah awal perjalanan,
Yang mana aku pegang kemudi,
Dan kamu memberi sinyal bahaya,
Sebuah perjalanan panjang,
Tak tau sampai kemana,
Yang pasti jalan ini akan memiliki ujung,
Walau kita tak tahu akan seperti apa ujung perjalanan ini,

Tak mudah memang,
Namun bukan berarti kita tak bisa,
Dengan berbahan bakar cinta,
Membawa bekal ketulusan dan perjuangan,
Adalah bukti bahwa kali ini kita serius,

Ini juga bisa dikatakan paragraf baru dari sebuah tulisan,
Baru berisikan beberapa kalimat dari sebuah paragraf,
Kita baru memulai menulis,
Ini baru awal,
Namun bukan berarti kita tak mampu membuat tulisan ini panjang,

Bisa jadi sebuah essay,
Atau karya tulis ilmiah,
Bukan tulisan biasa,
Tulisan yang menjadi representatif perasaan,
Yang tertuang berkat kerja pikiran,

Ini memang urusan hati,
Tapi aku tak mau hanya hati saja yang bekerja,
Karena hati sering tak terkendali,
Maka butuh otak untuk menjadi pengarahnya,

Jika kamu ibarat hati,
Aku siap menjadi otaknya,
Kita saling melengkapi ketidaksempurnaan kita,
Untuk sebuah masa depan,

Sembilan September adalah sebuah awal,
Yakin ini akan selamanya,
Meski terpisahkan oleh sang maut,
Kita akan bertemu kembali di syurga-Nya...

Karena Cinta Itu Tak Mudah

Aku butuh cinta,
Kamu butuh cinta,
Dia, mereka, dan kita pasti butuh cinta,
Karena cinta itu memang indah,
Tapi camkanlah bahwa cinta itu tak mudah,

Cinta itu harus diperjuangkan,
Tanpa perjuangan cinta akan dengan mudah lepas dari genggaman,
Ada nilai kesabaran dibalik kata cinta,
Ada nilai ketulusan dibalik sebuah perjuangan,

Maka itu jangan gampang menyerah dalam cinta,
Allah hanya akan memberi jalan,
Lalu tergantung kita dalam menjalaninya...