Minggu, 03 September 2017

Sebuah pertanyaan;

"Sudah berapa banyak hal terlewatkan karena kita selalu berkutat dengan ragu?"

Sabtu, 29 Juli 2017

Aku hanya jiwa-jiwa kesepian
Yang jadikan kopi adalah pelarian
Kau tahu itu dan kau pergi
Bukan menemani
Ya itu pilihanmu
Aku hanya akan terus menikmati kesepian ini
Dengan beberapa gelas kopi lagi.

Rabu, 26 Juli 2017

Kalau ku mampu
Sudah ku pinta telingaku untuk tidak dengarkan suara itu
Untuk tuli sementara
Namun ku tak kuasa.

Kopi adalah pelarian
Dari hal-hal menyakitkan
Kopi gak pernah ninggalin
Kopi selalu bisa hadir
Ketika hati berseteru.

Jumat, 21 Juli 2017

Pada akhirnya semua akan meninggalkanmu
Kecuali segelas kopi
Ia akan tetap di situ
Diam, tajam, hangat, dan dapat dipeluk.

Aku bukan yang mencari-cari pintu masuk
Memaksa masuk dengan merusak pintunya
Tapi aku yang jika kamu bukakan pintu
Kamu percayakan aku berada di dalamnya
Aku yang paling tahu caranya menelusuri
Setiap ruang yang ada
Sebuah ruang yang ke sebut
Hatimu.

Kopi gak salah
Kalaupun kopi salah
Itu murni salahku
Salahku yang jadikan kopi tempat berlariku
Salahku yang jadikan kopi alasanku bahagia setiap kali dunia gak berpihak padaku
Salahku yang jadikan kopi sumber inspirasiku

Dan untuk kamu
Harusnya gak perlu risau
Karena hatimu adalah rumahku
Karena hatimu adalah duniaku
Karena kamu adalah pikiranku
Dan karena kamu adalah segalaku

Kalaupun aku harus pergi yang disebabkan kopi
Percayalah
Aku pergi dengan bahagia
Aku pergi dengan senyuman.